PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan membagikan dividen jumbo kepada pemegang saham sebesar Rp26,4 triliun pada 2021. Adapun, dividen yang menjadi bagian pemerintah sebesar Rp14,04 triliun.
Pemerintah Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas di perusahaan dengan sandi BBRI tersebut, dengan kepemilikan saham sebesar 53,19 persen.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan akan menyetorkan dana besar tersebut kepada rekening kas umum negara.
“Dividen yang akan dibagikan ini sekurang-kurangnya ekuivalen dengan Rp174,23 per lembar saham (dengan asumsi adanya pengalihan treasury stock sebelum tanggal cumdate)” kata Sunarso dalam siaran pers, Selasa (1/3/2022).
Dia menuturkan nilai saham tersebut mengalami peningkatan sebesar 76,17 persen dibandingkan dengan dividen tahun 2020 sebesar Rp98,90 per lembar saham.
Sepanjang 2021, kata Sunarso, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkelanjutan. Dengan pencapaian tersebut, BRI memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 85 persen atau senilai Rp26,40 triliun kepada pemilik entitas induk. Sedangkan sisanya sebesar 15 persen senilai Rp4,66 triliun digunakan sebagai laba ditahan.
Sunarso menjelaskan pemberian dividend payout ratio sebesar 85 persen dilakukan karena perseroan memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal, dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
“Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85 persen, CAR Perseroan tetap terjaga minimal 20 persen”, kata Sunarso.
Selain membagikan dividen, BRI juga telah mendapat persetujuan untuk membeli saham perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah nilai nominal seluruh buyback sebesar-sebesarnya Rp3 triliun.
“Buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham BBRI oleh pekerja, sehingga diharapkan dapat mendorong kontribusi pekerja BRI lebih optimal terhadap pencapaian target dan peningkatan kinerja Perseroan,” jelas Sunarso.
Sumber Bisnis, edit koranbumn