PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memiliki rencana untuk mengakuisisi perusahaan produsen baja. Rencana itu akan dilakukan dengan menggandeng BUMN lainnya yang bergerak di bidang infrastruktur.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pihaknya masih berupaya untuk merealisasikan rencana itu. Ditargetkan rencana akuisisi tersebut akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.
“Masih on track, akuisisi rencananya kuartal II atau kuartal III-2019. Tapi sudah masuk ke sana,” ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (4/1/2018).
Pihaknya juga sudah mendapatkan beberapa BUMN Karya yang akan menjadi mitra dalam mengakuisisi perusahaan baja itu. Dia memastikan bahwa Krakatau Steel akan menjadi pemegang saham mayoritas dari perusahaan baja yang hendak diakuisisi itu.
“Sudah trial dengan BUMN Karya akuisisinya, kami mayoritas. Tapi belum boleh ngomong dengan siapa, karena mereka Tbk (perusahaan yang sahamnya tercatat di pasar modal). Satu lagi sedang bicara, tapi beda sasaran. Kami pelajari itu ada beberapa,” terangnya.
Meski begitu, Silmy menegaskan pihaknya tengah fokus melakukan pembenahan kinerja perusahaan dulu yang masih mengalami kerugian. Upaya pembenahannya dengan menyelamatkan industri baja dari serangan produk baja impor.
Menurutnya selama ini baja impor yang masuk mengakali nomor Harmonized System (HS) dari carbon steelmen menjadi jenis alloy steel. Sehingga produk tersebut akan mendapatkan tarif lebih rendah dibanding jenis produk baja lainnya. Hal itu lantaran adanya kebijakan Permendag 22/2018.
Untuk itu pihaknya tengah mengusulkan kepada pemerintah agar Permendag itu direvisi. Usulan itu pun sudah diterima oleh pemerintah.
Selain itu perusahaan juga fokus melakukan restrukturisasi utang perusahaan yang saat ini mencapai sekitar US$ 2 miliar. Salah satu yang menjadi pilihan adalah menukar utang menjadi kepemilikan saham atau debt to equity swap.
Selain menukar utang menjadi kepemilikan saham, Krakatau Steel juga akan melakukan upaya lainnya seperti perpanjangan mata utang hingga menawar jumlah bunga.
Sumber Detik / edit koranbumn.com