Anggota holding Pupuk Indonesia terus meningkatkan sinergisitas. Salah satunya antara PT Pupuk Sriwijaya Palembang (Pusri) dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).
Dewan Komisaris Pupuk Sriwijaya Bambang Supriyambodo mengatakan perusahaan telah berkunjung ke kantor Pupuk Kaltim untuk benchmark atau tolok ukur inovasi sosial yang melalui tata kelola program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN.
“Ini merupakan bagian dari wujud sinergi antarperusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Grup untuk saling dukung dalam meningkatkan produktivitas dan manfaat bagi masyarakat,” ujar Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Pupuk Sriwijaya, lanjut Bambang, ingin mengenal lebih dalam implementasi TJSL Pupuk Kaltim, hingga mampu mempertahankan Proper Nasional (Propernas) peringkat Emas selama enam tahun berturut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Bambang menyampaikan Pupuk Sriwijaya ingin belajar tata kelola TJSL Pupuk Kaltim agar bisa menjadi referensi dalam optimalisasi program inovasi sosial di kawasan sekitar perusahaan.
“Sehingga ke depan, kami dapat mengikuti jejak Pupuk Kaltim dalam mempertahankan Propernas emas setiap tahun,” ucap Bambang.
Menurut Bambang, capaian propernas emas yang diraih Pupuk Sriwijaya pada 2022 akan sulit dipertahankan jika tidak ada kesinambungan inovasi sosial yang diimplementasikan sebagai pengembangan program. Utamanya terkait tata kelola lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, agar memberikan dampak yang jauh lebih signifikan secara berkesinambungan.
Bambang menyebut Pupuk Kaltim mampu mengoptimalkan program TJSL di berbagai bidang dengan perbaikan dan pengembangan setiap tahun.
“Makanya kami datang untuk menimba pengalaman di Pupuk Kaltim agar program TJSL di Pupuk Sriwijaya pun bisa lebih optimal. Dengan terciptanya sinergi dan saling dukung antar perusahaan, maka kedepan Pupuk Indonesia Grup pun akan semakin kuat,” tambah Bambang.
SVP Umum Pupuk Kaltim Ardi Harto Mulyo, menyambut positif kunjungan dan benchmark Pupuk Sriwijaya Palembang untuk mengetahui lebih jauh implementasi TJSL perusahaan bagi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Ardi mengatakan Pupuk Kaltim selalu terbuka sebagai tujuan pembelajaran berbagai pihak, terlebih Pupuk Sriwijaya merupakan salah satu perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Grup yang juga wajib didukung agar berbagai program yang digagas mampu berjalan lebih optimal.
“Melalui kegiatan ini, Pupuk Kaltim dan Pupuk Sriwijaya juga bisa bertukar wawasan terkait implementasi program TJSL masing-masing, agar kedepan berbagai program yang dilaksanakan bisa lebih ditingkatkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Ardi.
Ardi menyebut Pupuk Kaltim sangat berkomitmen dalam mengimplementasikan tata kelola lingkungan yang diselaraskan dengan aspek pemberdayaan secara konsisten dan berkelanjutan. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui berbagai program strategis yang terus ditingkatkan setiap tahun, sehingga manfaat yang dihasilkan tak hanya terkait perbaikan lingkungan tapi juga menyasar kesejahteraan masyarakat.
Begitu pula terkait propernas, yang kini bertransformasi dari kriteria sederhana berupa penilaian pengendalian pencemaran air menjadi konsep yang mengusung perbaikan berkelanjutan, disikapi Pupuk Kaltim dengan pengembangan inovasi sosial secara menyeluruh di berbagai bidang. Utamanya memberikan nilai tambah dengan manfaat yang lebih optimal, menyasar kontinuitas pembinaan dengan aspek yang lebih luas.
“Dari hal ini pendampingan yang dilaksanakan mampu mencapai sasaran serta target yang jelas, untuk dikembangkan pada program produktif lainnya,” ucap Ardi.
Ardi menyampaikan hal ini menjadi salah satu fokus Pupuk Kaltim yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian profit, tapi juga memperhatikan lingkungan sekitar, baik fisik dan nonfisik hingga kondisi sosial.
Benchmark Pupuk Sriwijaya dirangkai pemaparan berbagai program tata kelola lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, yang sejauh ini telah direalisasikan Pupuk Kaltim. Mulai dari pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem perairan, program konservasi mangrove hingga Creating Share Value dalam memberikan nilai tambah di masyarakat. Selain itu turut dilakukan peninjauan langsung implementasi TJSL Pupuk Kaltim di lapangan, seperti kawasan binaan di pesisir Malahing hingga kelompok Kimasea pada program konservasi terumbu karang.
Sumber Republika, edit koranbumn