PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) tengah bergeliat mendorong adopsi transaksi QRIS bagi usaha mikro melalui berbagai strategi.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini telah menyediakan layanan QRIS Bisnis (QRIS Merchant) untuk para pelaku usaha mikro. Para pelaku usaha dapat membuat QR code untuk menerima pembayaran menggunakan QRIS.
Bank Raya juga menyasar adopsi QRIS di 10 kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Palembang hingga Makassar untuk para pelaku usaha kuliner.
Direktur Digital dan Operasional Bank Raya Bhimo Wikan Hantoro mengatakan Bank Raya menyasar para pelaku usaha kuliner untuk adopsi QRIS karena sektor kuliner semakin menunjukkan potensi pertumbuhan yang prospektif.
“Untuk menopang pertumbuhan tersebut, maka para pelaku usaha kuliner khususnya segmen mikro perlu didukung agar mereka dapat terus beradaptasi di tengah peningkatan permintaan masyarakat terhadap transaksi non-tunai,” kata Bhimo dalam keterangan tertulis pada Rabu (20/3/2024).
Selain itu, Bank Raya menyediakan promo berupa cashback payment QRIS. Promo yang diberikan itu hadiah langsung dalam bentuk cashback sebesar 25% untuk pembayaran dengan minimum transaksi Rp15 ribu bagi para nasabah yang bertransaksi di beberapa merchant kuliner dengan menggunakan QRIS Bank Raya.
Kemudian, Bank Raya mengintegrasikan layanan QRIS Bisnis dengan fitur digital saving di platform yakni Saku Bisnis. Dengan begitu, pelaku usaha bisa mengatur keuangan dan transaksi harian mereka.
Seiring dengan geliat Bank Raya, penggunaan QRIS memang telah tumbuh pesat di Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat, nominal transaksi QRIS tumbuh pesat 149,46% secara tahunan (year on year/yoy), mencapai Rp31,65 triliun pada Januari 2024.
Jumlah pengguna QRIS mencapai 46,37 juta dan jumlah merchant 30,88 juta, yang sebagian besar merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan BI pun terus berupaya mendorong penggunaan QRIS bagi merchant. BI misalnya menyesuaikan tarif merchant discount rate (MDR) QRIS segmen usaha mikro (Umi) menjadi 0% untuk transaksi di bawah Rp100.000.
Dalam menjawab keengganan merchant memakai QRIS karena alasan arus uang yang lama masuk, BI juga terus mendorong penyelenggara sistem pembayaran untuk melakukan settlement yang real time atau setidaknya mendekati itu.
“Buat merchant ataupun konsumen harusnya penggunaan QRIS sangat praktis. Selain tidak perlu bawa kartu, QRIS memungkinkan pembayaran yang meluas karena perbedaan rekening [bank atau nonbank] yang dimiliki merchant ataupun konsumen bisa langsung terhubung,” jelasnya kepada Bisnis pada Selasa (19/3/2024).
Sumber Bisnis, edit koranbumn