PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Indonesia Financial Group (IFG) menyatakan sedang dalam penjajakan untuk menggalang dana (fundraising) yang bersumber dari pinjaman perbankan.
Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan bahwa fundraising Rp1,45 triliun itu dilakukan untuk menuntaskan pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya.
“Kita sedang menjajaki tapi eksekusinya adalah tergantung nanti evaluasi, analisa kajiannya apakah layak dilakukan atau tidak, tergantung tingkat urgensi dan kepentingan,” kata Hexana saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Meski perusahaan sudah mengantongi nama calon, Hexana menuturkan bahwa dirinya belum bisa menyebutkan nama-nama calon yang dibidik IFG untuk fundraising.
Namun demikian, Hexana menyatakan bahwa IFG berkomitmen kepada nasabah yang sudah mengikuti program restrukturisasi polis yang akan dipindahkan ke IFG Life.
“Jadi nasabah tidak perlu resah lagi dan bahkan ini itikad baik dari pemerintah. Kita bukan merenegosiasi yang sudah restrukturisasi,” ungkapnya.
Adapun, Hexana mengatakan bahwa bagi nasabah Jiwasraya yang belum menyetujui program restrukturisasi. Pasalnya, Jiwasraya memberikan kesempatan kepada nasabah untuk mengikuti program restrukturisasi sampai akhir September ini.
“Untuk memanfaatkan ini [program restrukturisasi] sebagai sebuah recovery yang baik, penyelamatan pemerintah terhadap polis yang diselamatkan, sehingga sudah terbukti yang pindah IFG Life sudah dibayar sesuai skema,” pungkas Hexana.
Dalam kesempatan sebelumnya, Hexana menyampaikan bahwa fundraising tersebut merupakan bagian dari skema total pemenuhan pendanaan untuk menyelesaikan sisa polis yang belum dipindahkan.
“Sampai dengan akhir 2023, ada [fundraising] Rp1,45 triliun yang kita rencanakan,” kata Hexana saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Di samping itu, Hexana menjelaskan bahwa fundraising tersebut dilakukan oleh holding sebagai bagian pemenuhan penguatan permodalan IFG Life.
“Ada yang dari pemerintah langsung, ada yang menggunakan internal capacity dari IFG, itu Rp1,45 triliun di tahun 2023, sehingga bisa mengangkut polis lagi,” tambahnya.
Nantinya, penggalangan dana tersebut akan dilakukan dengan perbankan. Namun, IFG belum menentukan skema yang akan dipilih apakah melalui pinjaman langsung (direct loan) atau menerbitkan jenis instrumen lainnya. “Nanti kita pilih mana yang paling efisien, hemat, dan bagus pricing-nya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hexana menyampaikan portofolio yang sudah ditransfer mencapai Rp30 triliun dan sebagian besar nasabah Jiwasraya sudah dipindahkan ke IFG Life. “Tinggal 157.000 saja. Yang tertinggal hanya 0,4 persen saja,” pungkasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn