PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dukung pengembangan bisnis anak usahanya PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) melalui pemberian shareholder loan. Telkomsat adalah anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang penyediaan layanan satelit.
VP Investor Relation Telkom Andi Setiawan mengatakan shareholder loan yang diberikan kepada Telkomsat merupakan fasilitas pendanaan yang akan digunakan untuk mendukung rencana investasi pembangunan Satelit HTS (high through-put satellite).
“Secara keseluruhan, rencana pendanaan akan dilakukan melalui equity Telkomsat sebesar 50 persen dan loan sebesar 50 persen, dimana sebagian loan berasal dari shareholder dan sebagian lainnya dari pihak ketiga,” kata Andi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (6/4/2022).
Adapun masa pembangunan dan peluncuran satelit diperkirakan memakan waktu sampai dengan tiga tahun. Satelit diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2024.
Pembangunan Satelit HTS diperkirakan membutuhkan dana sebesar kurang lebih Rp 3,8 triliun. Dari total kebutuhan tersebut, sekitar Rp 1,2 triliun direncanakan dalam bentuk shareholder loan dari Telkom dengan pembayaran bertahap disesuaikan termin pembayaran kepada mitra kontraktor satelit.
Pemberian shareholder loan yang sudah dilakukan antara lain pada November dan Desember 2021 serta Maret 2022 dengan jumlah total sebesar Rp 750 miliar. Pemberian shareholder loan tahap selanjutnya akan menyesuaikan dengan perkembangan pembangunan satelit.
Menurut Andi, rencana pengadaan satelit dilakukan dalam rangka penambahan kapasitas satelit nasional berbasis teknologi HTS untuk melengkapi portofolio Telkom Group. Hal ini untuk memperkuat infrastruktur digital connectivity agar lebih kompetitif dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar satelit Indonesia yang diperkirakan masih tinggi di masa mendatang.
Investasi pembangunan satelit ini diharapkan akan memperkuat kepemimpinan Telkomsat dalam industri satelit dan meningkatkan dominasi dan market share Telkomsat di bisnis satelit di Indonesia. Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor tujuh tahun dengan grace period tiga tahun dan bunga sebesar JIBOR tiga bulan ditambah 2,5 persen.
Sumber Republika, edit koranbumn