PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC mendukung adanya kerjasama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang dilakukan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero).
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), H.M. Satar Taba, Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok, Imanuddin, dan disaksikan oleh Asisten Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan I, Kementerian BUMN, Heri Purnomo.
“IPC sangat mendukung kerjasama ini, dengan semangat sinergi BUMN,” ujar Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya, Kamis (29/11).
Elvyn menegaskan, IPC berkepentingan untuk mengembangkan bisnis anak-anak perusahaannya. Apalagi jika bisa sinergi dengan BUMN lain.
Sementara itu, menurut Imanuddin, HoA ini pada hakekatnya akan mendukung kelancaran arus barang dan mengantisipasi pertumbuhan cargo non peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya, serta pengembangan pasar secondary port.
“Dalam HoA tersebut dinyatakan bahwa kedua perusahaan berencana untuk melakukan kerjasana dalam bantuk pengembangan kegiatan terminal multipurpose melalui rencana kerjasama pembangunan dan pengoperasian pelabuhan di Marunda dengan nama Project C-04 yang berlokasi di atas lahan HPL PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero),” paparnya, di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan, konsep dasar rencana pembangunan dan pengoperasian pelabuhan dimaksud adalah sebagai pelabuhan umum yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kapasitas terminal multipurpose yang merupakan perluasan kegiatan Pelabuhan Tanjung Priok.
Seperti diketahui, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) adalah satu dari 17 anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang bergerak sebagai terminal operator multipurpose yang melayani kegiatan bongkar/muat curah cair, curah kering, general cargo, dan lain-lain. Saat ini PTP beroperasi di lima regional yaitu Regional Pelabuhan Tanjung Priok, Banten, Panjang, Bengkulu, dan Jambi.
Tentang IPC:
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sebagai operator pelabuhan terbesar di Indonesia mempunyai visi untuk menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan. IPC memiliki 12 (dua belas) cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.
Selain itu, IPC memiliki 17 (tujuh belas) anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang terdiri atas PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jakarta International Container Terminal, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pengerukan Indonesia, PT Electronic Data Interchange Indonesia, PT Terminal Petikemas Indonesia, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT IPC Terminal Petikemas, PT Rumah Sakit Pelabuhan, PT Multi Terminal Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia Tbk., KSO TPK Koja serta PT Pelabuhan Indonesia Investama. IPC juga memiliki 3 (tiga) cucu perusahaan antara lain PT Akses Pelabuhan Indonesia, PT New Priok Container Terminal 1 dan PT Menara Maritim Indonesia.
Sumber Rilis IPC