BUMN reasuransi Indonesia Re semakin ekspansif dalam melebarkan sayapnya ke luar negeri. Belum lama ini, Indonesia Re menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan reasuransi terbesar di India, GIC Re, dalam ruang lingkup kerjasama bisnis premi reasuransi dan knowledge sharing antar kedua instansi.
Penandatanganan MoU tersebut langsung dihadiri oleh Direktur Utama Indonesia Re Frans Y. Sahusilawane dan Chairman-cum-Managing Director GIC Re Alice G Vaidyan di kantor pusat GIC Re, pada 22 Agustus 2017 lalu.
Portfolio Management & Claim Division Head Indonesia Re Amir Muda L. Tobing mengatakan, kerjasama dengan GIC Re terutama mencakup sektor properti, aviasi, fakultatif maupun treaty. “GIC Re memiliki portofilio sektor aviasi dan agribisnis yang sangat besar. Dari GIC Re, kami menargetkan memperoleh premi Rp 10 miliar di tahap awal pada tahun depan,” ujarnya saat ditemui di kantor pusat Indonesia Re, Jumat (08/9).
Kerjasama dengan GIC, lanjut Amir, pintu gerbang menuju ekspansi bisnis ke seluruh Asia, setelah sebelumnya perusahaan pelat merah ini telah bermitra dengan sejumlah reasuransi terkemuka di kawasan Asia seperti Taiping Re (Hong Kong) dan Toa Re (Jepang).
“Target kita menjadi yang nomor satu di Asean pada 2020, sekaligus tetap mempertahankan posisi kepemimpinan di pasar domestik. Kerjasama dengan GIC Re akan memungkinkan kami untuk berekspansi lebih jauh lagi ke kawasan Asia,” katanya
Chairman-cum-Managing Director GIC Re Alice G Vaidyan menambahkan, kerjasama antara Indonesia Re dan GIC Re pun memperkuat momentum Konferensi Asia Afrika, dimana Indonesia dan India berperan sebagai pencetus konferensi bersejarah ini. “Selain dilandaskan pada tujuan bisnis, kerjasama ini pun dibangun berdasarkan semangat Konferensi Asia Afrika yang telah berusia 62 tahun. Saya berharap kerjasama ini akan menjadi pintu gerbang dari kerjasama antar kedua negara yang lebih dalam lagi,” ujar Alice.
Sebelumnya, pada Mei lalu, Indonesia Re mengunjungi empat negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina untuk membangun kerjasama bisnis dengan sejumlah perusahaan reasuransi melalui inisiatif Asean Connect.
Selain untuk meningkatkan pemasukan premi reasuransi dari luar negeri, langkah ini adalah strategi Indonesia Re untuk menjadi world class reinsurer.
Sebagai catatan, tahun 2016, Indonesia Re berhasil mencatatkan Rp. 65,9 miliar dari bisnis internasional. Sedangkan, untuk tahun 2017, Indonesia Re menargetkan untuk membawa masuk total premi sebesar Rp. 100 miliar.
Sumber Portal Indonesire/bumn.go.id/Antara