Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury hari ini menerima kunjungan Delegasi dari Kedutaan Besar Kerajaan Denmark di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta. Kehadiran Delegasi Denmark kali ini untuk membahas energi baru dan terbarukan di Indonesia serta potensi kerja sama antar kedua negara.
Hadir dalam pertemuan ini H.E Lars Bo Larsen, Ambassador to Embassy of Denmark, August Zacharie, Head of Energy to Embassy of Denmark, dan Dwina Andini Soerono, Energy Commercial Advisor to Embassy of Denmark, sedangkan dari Kementerian BUMN diwakili oleh Wakil Menteri I, Pahala, Staf Ahli Bidang Industri Kementerian BUMN, Rabin Idrajad Hattari, Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak, dan Gas, Abdi Mustakim, Direktur Energi Primer PT Perusahaan Listri Negara (Persero), Hartanto Wibowo, dan Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala dalam pertemuan tersebut menjelaskan terdapat 5 Inisiatif Ekosistem yang dilakukan Kementerian BUMN dalam mendukung upaya dekarbonisasi oleh Pemerintah Indonesia. Kelima inisiatif ekosistem tersebut adalah MSOE Carbon Market, Sustainable Industrial Cluster, Maximize the Country’s NBS Potential, Scale-up EV Adoption, dan Increasing Portion of NRE in National’s Energy Mix.
“Kementerian BUMN turut mewujudkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero carbon emission pada 2060 serta mendukung pembangunan rendah karbon sesuai Paris Agreement untuk target pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29%, sebagaimana yang disampaikan pada pertemuan COP26 2021 lalu. Kami bersama BUMN sangat serius untuk pioneer dan role model dalam penerapan dekarbonisasi,” ujar Pahala.
Sebagai salah satu upaya mewujudkan inisiatif tersebut, Kementerian BUMN melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) merencanakan adanya penambahan power untuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik periode 2021-2030 (Greener RUPTL) yang di kerjasamakan dengan sektor-sektor swasta. Rencana penambahan power yang dinstalasikan sebanyak 40.6 Giga Watt sehingga pada tahun 2030, kapasitas 99.2 Giga Watt power ditargetkan akan tercapai.
“Komitmen PLN dalam mewujudkan dekarbonisasi juga melalui Mekanisme Transisi Energi, diantaranya dengan mengakselerasi penghentian penggunaan aset Coal Fired Power Plant (CFPP), program energi baru dan terbarukan (NRE) dengan membangun power plant (NRE) untuk meningkatkan NRE portion dalam bauran energi,” jelas Pahala.
PLN juga melakukan spin-off PLN CFPP dengan membentuk New.co, perusahaan baru yang menjadikan CFPP A dan CFPP B sebagai pemegang saham minoritas. Wakil Menteri I, Pahala menawarkan peluang kerja sama dengan Denmark dalam mengembangkan perusahaan ini.