Rencana penggabungan usaha atau merger anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel dan Indihome disebutkan akan membuat saham Singapore Telecom Mobile Pte Ltd atau Singtel terdilusi di Telkomsel.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dalam merger dua entitas TLKM ini, Indihome akan dikeluarkan dari bagian TLKM dan sahamnya akan diinbrengkan ke Telkomsel. Menurut Wamen yang akrab disapa Tiko ini, aksi ini akan mengurangi sebagian kepemilikan Singtel di Telkomsel.
“Itu nanti akan di value, kemudian dibandingkan dengan valuasi Telkomsel, sehingga hasil akhirnya nanti akan terjadi dilusi kepemilikan Singtel di Telkomsel,” kata Tiko di DPR RI, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Meski demikian, Tiko menyatakan belum bisa menjelaskan berapa persen saham Singtel yang akan terdilusi di Telkomsel.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan Telkomsel tahun 2021, kepemilikan Singtel di Telkomsel saat ini adalah sebesar 35 persen, dan sisanya sebesar 65 persen dimiliki oleh TLKM.
Sebelumnya, Direktur Utama TLKM Ririek Adriansyah mengatakan merger ini akan membuat Indihome menjadi bagian dari Telkomsel. “Mergernya masih dalam proses, nanti akan dikabarkan setelah selesai,” ujarnya.
Tiko mengatakan merger ini diharapkan akan memuluskan jalan TLKM menjadi strategic holding, dan mendorong transformasi TLKM dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan digital infrastruktur.
Dalam jangka panjang, Tiko berharap hal ini akan meningkatkan kontribusi laba Telkom maupun kapitalisasi pasarnya. BUMN berharap kapitalisasi pasar TLKM dapat mencapai Rp500 triliun pada 2025 nanti.
“Terbukti dalam dua tahun terakhir, ini memang setelah kita launching program 5 bold move, memang harga saham Telkom meningkat cukup baik, market cap Telkom sekitar Rp400 triliun, dan kami harapkan market cap Telkom bisa mencapai Rp500 triliun di 2025 nanti,” ucapnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn