PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko ( Persero ) menjalankan World Heritage Twin Program. Ini adalah upaya yang dilakukan oleh TWC untuk bisa mensejajarkan World Heritage di Indonesia ke tingkat Internasional.
“ Kita ingin Borobudur dan Prambanan sama dengan World Heritage yang lain. Dunia ini punya banyak World Heritage. Setiap tahun dikeluarkan list oleh Trip Advisory, itu 10 World Heritage. 2016 Borobudur tidak masuk, 2017, Borobudur juga tidak masuk. Kita harus mengupayakan supaya Borobudur dan Prambanan bisa bagus dan bisa sejajar, oleh karenanya kita bikin yang namanya World Heritage Twin Program. “ kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko ( Persero ) Edy Setijono.
“ Jadi kita mencari hal – hal yang sama dari World Heritage – World Heritage supaya ini bisa mengangkat Borobudur dan Prambanan dikancah yang dikenal ditingkat internasional. Kita ambil contoh, kita sudah melakukan ini yang pertama dengan Machu Picchu. Kita berharap, orang Peru disana, kalau ditanya, kenal ga dengan Borobudur, jawabnya mereka mengenalnya. Kita bikin World Heritage Twin Program Borobudur dengan Machu Picchu. Kita pilih Machu Picchu, karena Machu Picchu sudah dikunjungi wisatawan asing yang jauh lebih banyak daripada yang datang ke Borobudur. Kita ingin orang yang ke Machu Picchu itu juga bisa datang ke Borobudur karena kemudian dia tahu. “ tambah Edy Setijono.
Sementara itu World Heritage Twin Program, Prambanan disandingkan dengan Taj Mahal.
“ Yang kedua kita lakukan juga Prambanan dengan Taj Mahal. Ini yang perlu kita terobos supaya World Heritage kita ini bersanding dengan World Heritage – World Heritage ditingkat internasional. Ini harus kita lakukan supaya kita dapat impact yang tepat dari program ini.Kita punya target 10 World Heritage untuk bisa ditwin heritage programkan. Semoga ini bisa menjadi bagian dari upaya – upaya kita untuk bisa mensejajarkan World Heritage kita ditingkat internasional. “ pungkas Edy Setijono.
Sumber TWC Borobudur,Prambanan & Ratu Boko ( Persero )