Pada hari ini (17/05), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyaksikan penandatanganan kerja sama/Memorandum of Understanding (MoU) terkait sinergi antar perusahaan negara dalam hal pemanfaatan produk semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. MoU ini dilakukan oleh PT Semen Indonesia dengan sejumlah BUMN bidang konstruksi dan bidang kepelabuhan.
Bersama BUMN Konstruksi, dilakukan MoU dalam hal penyediaan produk semen dan turunannya, serta sinergi pengelolaan proyek dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Tak hanya penyediaan semen, kerja sama ini juga meliputi kajian bersama untuk melanjutkan sinergi usaha dalam bidang beton dan precast. Termasuk juga pemanfaatan jasa lain dari Semen Indonesia, antara lain jasa logistik, jasa konstruksi, fabrikasi dan layanan sistem informatika.
“Kebutuhan konsumsi semen curah untuk seluruh proyek infrastruktur yang sedang Pemerintah kembangkan sekitar 8 juta ton di seluruh penjuru negeri, dimana sebagian besar dikerjakan oleh BUMN Karya. Ini merupakan peluang baik untuk kerjasama yang saling menguntungkan antara BUMN Semen dan BUMN Karya, mengingat fasilitas produksi dan fasilitas pendukung Semen Indonesia dan Semen Baturaja, menjangkau seluruh pelosok negeri,” kata Menteri Rini dalam sambutannya pada acara MoU tersebut di Kementerian BUMN, Jakarta.
Selain itu, PT Semen Indonesia juga menandatangani MoU Pemanfaatan Produk Semen dan Non Semen, Pelayanan Jasa Kepelabuhanan dan Logistik dengan PT Pelindo 1 (Persero), PT Pelindo 2 (Persero), PT Pelindo 3 (Persero) dan PT Pelindo 4 (Persero).
Kerja sama meliputi pemanfaatan produk semen dan non semen, distribusi, logistik, bongkar muat dari Semen Indonesia dan anak perusahaannya dalam kegiatan pembangunan atau pengembangan infrastruktur Pelindo. Termasuk juga dalam hal pelayanan pemanduan, penundaan kapal, pelayanan barang, jasa kepelabuhanan di Terminal Khusus milik Semen Indonesia dan anak usahanya.
“Negara kita adalah Negara kepulauan, sehingga faktor transportasi dan distribusi antar pulau memegang peranan yang sangat penting. Hampir 40% volume penjualan Semen Indonesia dikirim melalui laut. Sehingga, sekali lagi, distribusi antar pulau memegang peranan yang sangat penting dan signifikan. Di sinilah poin penting kerja sama Semen Indonesia dengan Pelindo,” ujar Rini.
Menurut Rini, jika distribusi antar pulau ini dapat dilakukan dengan baik dan efisien, maka dapat menjamin ketersediaan semen di seluruh pelosok negeri yang sedang membangun.
Dirinya yakin, bahwa kerjasama ini juga akan berkontribusi dalam mewujudkan Nawacita pertama terkait dengan jati diri sebagai Negara maritim, serta Nawacita ketiga dalam membangun Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
“Pesan saya, tolong dalam implementasi kerja sama ini, selain harus membawa kebaikan pada semua pihak yang bekerja sama, juga harus memperhatikan tata kelola yang baik. Jangan sampai niat baik ini justru membuka peluang yang kurang baik di kemudian hari. Untuk itu mohon diperhatikan aspek legal, dokumentasi, dan administrasinya,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, juga ditandatangani MoU mengenai revitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach antara BUMN karya dengan Hotel Indonesia Natour. Juga MoU mengenai pembangunan Pelabuhan Kijing antara Wijaya Karya dengan Pelindo II.
Kerjasama Perum Jamkrindo dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Dalam acara di Lantai 21 Gedung Kementerian BUMN tersebut, Perum Jamkrindo juga Menandatangani MoU dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk terkait dengan terkait penjaminan suretyship online.
Dengan adanya suretyship online ini, maka para penerima pekerjaan atau vendor PT Semen Baturaja (Persero) Tbk tidak perlu lagi datang ke kantor Perum Jamkrindo terdekat untuk mengajukan permohonan penjaminan. Mereka cukup datang ke PT Semen Baturaja (Persero) Tbk untuk mengisi form digital secara mandiri.
Sinergi dan kolaborasi yang dibangun ini merupakan terobosan Perum Jamkrindo yang nantinya bisa diaplikasikan untuk perusahaan-perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta lainnya.
Sumber Siaran Pers Kementerian BUMN
Bersama BUMN Konstruksi, dilakukan MoU dalam hal penyediaan produk semen dan turunannya, serta sinergi pengelolaan proyek dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Tak hanya penyediaan semen, kerja sama ini juga meliputi kajian bersama untuk melanjutkan sinergi usaha dalam bidang beton dan precast. Termasuk juga pemanfaatan jasa lain dari Semen Indonesia, antara lain jasa logistik, jasa konstruksi, fabrikasi dan layanan sistem informatika.
“Kebutuhan konsumsi semen curah untuk seluruh proyek infrastruktur yang sedang Pemerintah kembangkan sekitar 8 juta ton di seluruh penjuru negeri, dimana sebagian besar dikerjakan oleh BUMN Karya. Ini merupakan peluang baik untuk kerjasama yang saling menguntungkan antara BUMN Semen dan BUMN Karya, mengingat fasilitas produksi dan fasilitas pendukung Semen Indonesia dan Semen Baturaja, menjangkau seluruh pelosok negeri,” kata Menteri Rini dalam sambutannya pada acara MoU tersebut di Kementerian BUMN, Jakarta.
Selain itu, PT Semen Indonesia juga menandatangani MoU Pemanfaatan Produk Semen dan Non Semen, Pelayanan Jasa Kepelabuhanan dan Logistik dengan PT Pelindo 1 (Persero), PT Pelindo 2 (Persero), PT Pelindo 3 (Persero) dan PT Pelindo 4 (Persero).
Kerja sama meliputi pemanfaatan produk semen dan non semen, distribusi, logistik, bongkar muat dari Semen Indonesia dan anak perusahaannya dalam kegiatan pembangunan atau pengembangan infrastruktur Pelindo. Termasuk juga dalam hal pelayanan pemanduan, penundaan kapal, pelayanan barang, jasa kepelabuhanan di Terminal Khusus milik Semen Indonesia dan anak usahanya.
“Negara kita adalah Negara kepulauan, sehingga faktor transportasi dan distribusi antar pulau memegang peranan yang sangat penting. Hampir 40% volume penjualan Semen Indonesia dikirim melalui laut. Sehingga, sekali lagi, distribusi antar pulau memegang peranan yang sangat penting dan signifikan. Di sinilah poin penting kerja sama Semen Indonesia dengan Pelindo,” ujar Rini.
Menurut Rini, jika distribusi antar pulau ini dapat dilakukan dengan baik dan efisien, maka dapat menjamin ketersediaan semen di seluruh pelosok negeri yang sedang membangun.
Dirinya yakin, bahwa kerjasama ini juga akan berkontribusi dalam mewujudkan Nawacita pertama terkait dengan jati diri sebagai Negara maritim, serta Nawacita ketiga dalam membangun Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
“Pesan saya, tolong dalam implementasi kerja sama ini, selain harus membawa kebaikan pada semua pihak yang bekerja sama, juga harus memperhatikan tata kelola yang baik. Jangan sampai niat baik ini justru membuka peluang yang kurang baik di kemudian hari. Untuk itu mohon diperhatikan aspek legal, dokumentasi, dan administrasinya,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, juga ditandatangani MoU mengenai revitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach antara BUMN karya dengan Hotel Indonesia Natour. Juga MoU mengenai pembangunan Pelabuhan Kijing antara Wijaya Karya dengan Pelindo II.
Kerjasama Perum Jamkrindo dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Dalam acara di Lantai 21 Gedung Kementerian BUMN tersebut, Perum Jamkrindo juga Menandatangani MoU dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk terkait dengan terkait penjaminan suretyship online.
Dengan adanya suretyship online ini, maka para penerima pekerjaan atau vendor PT Semen Baturaja (Persero) Tbk tidak perlu lagi datang ke kantor Perum Jamkrindo terdekat untuk mengajukan permohonan penjaminan. Mereka cukup datang ke PT Semen Baturaja (Persero) Tbk untuk mengisi form digital secara mandiri.
Sinergi dan kolaborasi yang dibangun ini merupakan terobosan Perum Jamkrindo yang nantinya bisa diaplikasikan untuk perusahaan-perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta lainnya.
Sumber Siaran Pers Kementerian BUMN