– Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bersama LAZ Al Azhar melalui Program Rumah Gemilang Indonesia (RGI) telah sukses membina lebih dari 2.000 pemuda pemudi usia produktif di Indonesia menjadi generasi gemilang yang siap kerja, 148 diantaranya adalah utusan YBM PLN. Sebagai Lembaga Amil Zakat berbasis perusahaan, YBM PLN terus berikhtiar menjejak manfaat melalui guliran program pemberdayaan berbasis dana zakat di seluruh Indonesia.
Kali ini menggelar kembali acara Wisuda Santri RGI Angkatan ke 18 dan 19 bagi LAZ Al Azhar dan yang ke 5 dan 6 bagi YBM PLN. Sebanyak 225 Santri, 58 diantaranya adalah santri utusan YBM PLN, diwisuda di Auditorium PLN Kantor Pusat, Jakarta (19/12).
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali selaku Pembina YBM PLN mengapresiasi para santri yang diwisuda hari itu. “Kami mengucapkan selamat kepada para wisudawan Rumah Gemilang Indonesia angkatan 18 dan 19. Semoga ilmu yang kalian peroleh dapat menjadi bekal untuk menjejak pada fase kehidupan selanjutnya. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kemaslahatan umat,” ujar Ali.
Ketua Umum YBM PLN, Sulistyo Biantoro menyampaikan “Melalui program ini kami berharap para pemuda yang lulus dari RGI bisa siap bekerja di tempat yang baik, bahkan bisa membangun usaha sendiri, sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian dan kesejahteraan bisa tercipta,” ujar Sulistyo.
Senada yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar, Agus Nafi’ dalam sambutannya mengatakan, perlu sinergi bersama untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia yang angkanya masih cukup tinggi. “Jumlah pengangguran di Indonesia saja saat ini sebanyak 6,87 juta jiwa. Sementara RGI baru meluluskan 2.000 santri. Meskipun baru sedikit, inilah bukti konkrit LAZ Al Azhar bersama para mitra, khususnya YBM PLN dan Sahabat Al Azhar dalam membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia,” ucap Agus.
Program Diklat RGI yang bekerjasama dengan LAZ Al Azhar ini merupakan komitmen YBM PLN dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia. Pada program diklat ini, para siswa akan diberikan pelatihan skill otomotif, tata busana, desain grafis, fotografi dan videografi, aplikasi perkantoran, dan teknik komputer dan jaringan. Program ini berlangsung selama 6 bulan setiap angkatannya dan merupakan langkah kongkrit untuk mengurangi angka pengangguran para pemuda keluarga dhuafa yang berasal dari utusan unit PLN di seluruh Indonesia.
Selama 6 bulan tersebut, para santri tak hanya dididik untuk memiliki keahlian terkait jurusan yang diambilnya, tetapi juga memiliki wawasan pengetahuan dan keagamaan yang luas, berakhlaq baik dan memiliki kepedulian sosial.
Untuk santri angkatan 18 dan 19 yang diwisuda ini sudah banyak yang langsung bekerja di tempat mereka magang atau praktek kerja lapangan karena kemampuan para santri yang cemerlang serta memiliki sikap yang bagus.
Muhamad Ali juga mengharapkan agar YBM PLN dapat terus memantau dan mengembangkan program tersebut. “Kami juga berharap YBM PLN dapat terus memonitor para peserta program ini, seperti sejauh mana, program ini berdampak dalam rangka implementasi dari visi “mustahik menjadi muzakki”.
Karena tugas terberat dari semua lembaga Amil Zakat adalah mendayagunakan amanah Zakat itu sendiri dari Muzakki yang kemudian disalurkan dengan cepat dan tepat sesuai Asnaf nya,” pungkas Ali.
Sumber PLN