BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) mendorong praktik ekonomi sirkular melalui komitmen pengelolaan limbah operasional yang optimal.
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, Grup MIND ID menjalankan responsible production dengan salah satunya melakukan pengelolaan limbah operasional untuk kemudian dimanfaatkan sebagai material konstruksi.
Dalam mengelola limbah, Grup MIND ID tidak hanya memitigasi dampak yang timbul untuk lingkungan dan masyarakat tapi juga mendorong pemanfaatan limbah untuk material konstruksi.
“Langkah ini menjadi langkah strategis kami dalam membantu pemerintah untuk terus mempromosikan ekonomi sirkular yang berdampak baik pada pengurangan dampak negatif pertambangan sekaligus mengoptimalkan nilai ekonomi dari setiap hasil sumber daya alam,” katanya.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) misalnya, memanfaatkan limbah operasional untuk material konstruksi. Limbah seperti tailing, slag nikel, dan fly ash bottom ash (FABA) dimanfaatkan kembali dan didaur ulang.
Tailing merupakan sisa lumpur dari hydrometallurgy yang dihasilkan dari pengolahan bijih emas di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Emas. Tailing yang dihasilkan selanjutnya dimanfaatkan kembali menjadi material pendukung konstruksi yang ramah lingkungan bernama Green Fine Aggregate (GFA).
Pada 2023, ANTM telah menghasilkan limbah tailing sekitar 296.276,1 ton. 39.35% dari total tersebut telah berhasil dimanfaatkan kembali. ANTM juga menghasilkan slag nikel yang merupakan material sisa hasil proses pyrometallurgy pemisahan logam dari bijihnya dan FABA yang merupakan hasil pembakaran batu bara dari fasilitas electric precipitator dan boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Perusahaan juga memanfaatkan kembali seluruh slag nikel hingga 100% untuk digunakan sebagai bahan konstruksi beton bernama Pomalaa Beton (POTON). Begitu pun FABA, dimanfaatkan seluruhnya (100%) (Dihasilkan 13.070,74 dimanfaatkan kembali sebesar 13.070,74) untuk material konstruksi pada keperluan internal.
Selanjutnya, PT Freeport Indonesia juga tengah mengelola tailing dengan cara berkelanjutan. PTFI melakukan berbagai penelitian dan pengembangan dalam pemanfaatan tailing, yaitu limbah dari proses pemisahan bijih mineral, sebagai bahan baku untuk pembuatan beton, bahan pengisi, dan material konstruksi lainnya.
Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk memanfaatkan fly ash atau sisa abu pembakaran batu bara di PLTU Bukit Asam 4×65 MW sebagai material NAF (Non Acid Forming) penetralisir air asam pada bekas tambang.
FABA yang bersifat basa mampu mencegah terbentuknya air asam tambang dari material PAF (Potentially Acid Forming). Potensi penyerapan FABA dari PLTU Bukit Asam selama periode pemanfaatan 3 tahun mencapai 400.000 ton.
Heri menjelaskan, pengelolaan limbah pada Anggota MIND ID memiliki beberapa tahapan. Limbah dipilah untuk dilakukan reuse dan recycle atau proses recovery selanjutnya.
Dengan berbagai komitmen pada pengelolaan limbah, Grup MIND ID sukses menjaga kinerja pengelolaan lingkungan di mana tidak terdapat pencemaran akibat ketidakmampuan pengelolaan limbah signifikan di seluruh Grup MIND ID sepanjang tahun 2023.
“Dalam mengelola limbah, MIND ID senantiasa mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku maupun standar nasional maupun global lainnya yang relevan. Kami terus berkomitmen menjaga praktik bisnis yang bertanggung jawab melalui pengelolaan limbah secara berkelanjutan,” pungkas Heri.
Sumber Pressrelease, edit koranbumn