Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, memberikan apresiasi atas dedikasi PT PAL Indonesia yang telah berhasil menyelesaikan proyek pembangunan rumah apung bagi masyarakat pesisir Muara Angke, Jakarta Utara. Bersama Universitas Pertahanan (UNHAN), PT PAL Indonesia mampu merampungkan pembangunan rumah apung hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Proyek ini sendiri merupakan inisiasi Menteri Pertahanan sebagai solusi atas persoalah hunian layak bagi masyarakat pesisir yang sering terdampak banjir rob.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto meresmikan 16 rumah apung, 12 rumah panggung, dan lapangan futsal terapung bagi masyarakat Muara Angke, Jakarta Utara, pada Rabu, 14 Agustus 2024. Peresmian ini juga dihadiri oleh Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT PAL Indonesia, Pramusti Indrascaryo, dan Rektor UNHAN, Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, Phd.
Pembangunan rumah apung merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT PAL Indonesia yang bekerja sama dengan program bakti sosial UNHAN. Program ini dimulai dengan melakukan mitigasi permasalahan yang sering kali dihadapi masyarakat terdampak banjir rob di kawasan pesisir pantai Pluit Jakarta Utara, di mana ketinggian luapan air bisa mencapai 1 meter yang berdampak pada aktivitas dan perekonomian warga.
Rumah apung dirancang khusus oleh para engineer dalam negeri untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang rawan pasang surut air laut. Selain itu, rumah apung ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti solar panel 1500W, tandon air 1700 L, pompa air, bio septic tank, serta grease trap, dan fasilitas komplementer lainnya.
“Proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga sebuah wujud nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Rumah apung ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, memberikan mereka akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi“,” terang CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, di Jakarta, Kamis (15/08).
Program bantuan pembangunan rumah apung dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat nelayan di pesisir Pantai Pluit yang sering terdampak banjir rob dengan ketinggian mencapai 1 meter. Kehadiran rumah apung ini diharapkan dapat menjaga stabilitas tempat tinggal yang aman dan layak bagi masyarakat nelayan pesisir.
Menhan Prabowo pada sebuah kesempatan menyampaikan konsiderasinya terhadap kondisi warga kampung nelayan. Prabowo menyampaikan “Saya tugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan pilot project membuat permukiman di kawasan terendam air. Kami membuat prototipe rumah apung dan panggung lengkap dengan solar panel dan septic tank agar dapat meningkatkan kualitas hidup sebagian warga kita,” ujar Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.
Kehadiran rumah apung menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir yang rawan bencana, sekaligus membuktikan inisiatif PT PAL dan Universitas Pertahanan dalam memberikan solusi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kolaborasi ini juga menunjukkan komitmen jangka panjang kedua belah pihak untuk memastikan bahwa inovasi teknologi rumah apung mampu memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.