PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pertambangan Ombilin melakukan penanaman 500 bibit mangrove di Pantai Taluak, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada 22-23 Agustus 2024.
Kegiatan ini merupakan replikasi aksi penanaman mangrove yang telah sukses dilakukan PTBA di Cuku NyiNyi dan Pasir Sakti, Lampung. Dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan budidaya mangrove pada hari pertama, dilanjutkan dengan seremonial penanaman bibit mangrove pada hari kedua.
Tak berhenti sampai di situ, penanaman bibit mangrove ini akan terus berlanjut. Total akan ada 10.000 bibit mangrove yang ditanam di lahan seluas 2 hektar dalam setahun ke depan.
Kegiatan penanaman bibit mangrove di Pantai Taluak dihadiri oleh Yulfaizon, General Manager PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pertambangan Ombilin, Hardhi Dharma Putra, Kepala Dinas Perkimtan-LH Kabupaten Pesisir Selatan, Legiandru, Camat Batang Kapuas, dan Isar, Wali Nagari Taluak.
Yulfaizon menjelaskan, penanaman mangrove ini bertujuan untuk mencegah abrasi, mengurangi pemanasan global, sekaligus mendukung pengembangan Pantai Taluak menjadi kawasan wisata yang dapat menciptakan multiplier effect untuk masyarakat sekitar.
“Penanaman bibit mangrove di Pantai Taluak ini merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial dan lingkungan Bukit Asam kepada masyarakat. Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan memberikan dampak positif pada masyarakat,” kata Yulfaizon.
Pada kesempatan yang sama, Hardi Dharma Putra menyampaikan ucapan terima kasih kepada PTBA yang melakukan aksi nyata untuk menjaga lingkungan. Ia berharap Pantai Taluak bisa berkembang menjadi kawasan ekowisata mangrove.
“Kami berharap bibit yang ditanam ini dapat tumbuh subur, dan bisa menjadi kawasan wisata hutan mangrove seperti di Lampung,” ujarnya.
Mewakili masyarakat Kenagarian Taluak, Isar juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian PTBA. “Kami akan berusaha untuk menjaga tanaman ini agar tetap tumbuh subur,” tegasnya.
Penanaman mangrove di Pantai Taluak merupakan bagian dari Program Rehabilitasi Mangrove yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).