PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan melakukan penyesuaian jam operasional KRL Commuter Line mulai besok, Senin (23/3), guna mencegah penyebaran virus corona. Nantinya, KRL hanya beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB, yang akan berlaku hingga dua pekan mendatang.
Sebelumnya, PT KCI telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona pada transportasi publik, khususnya KRL Commuter Line. Upaya tersebut termasuk pembersihan kereta secara intensif dengan disinfektan, pengukuran suhu tubuh pengguna, penyediaan hand sanitizer, hingga penerapan jarak sosial di stasiun dan kereta.
“Jam operasional seluruh lintas/rute KRL adalah mulai pukul 06.00 – 20.00 WIB, mengoperasikan 713 perjalanan KRL,” kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba melalui keterangan resminya, Minggu (22/3).
Anne menjelaskan, rincian jarak antar kereta/headway sebagai berikut:
1. Lintas Bogor/Depok – Jakarta Kota PP : Headway pada pagi dan sore hari 10-15 menit.
2. Lintas Bogor/Depok/Nambo-Angke/Jatinegara PP: Headway pada pagi dan sore hari 10-15 menit.
3. Untuk lintas lain yaitu, Bekasi – Jakarta Kota PP: Maja/Parungpanjang/Serpong – Tanah Abang PP; Tangerang – Duri PP dan; Tanjungpriok – Jakarta Kota PP: Headway pada pagi dan sore hari 15-30 menit.
4. Untuk relasi Rangkasbitung – Tanahabang dan Cikarang – Jakarta Kota sesuai jadwal eksisting dengan jam operasional 06:00 – 20:00 WIB.
Dalam penyesuaian operasional KRL ini, KCI tetap melayani dengan sebagian besar rangkaian kereta formasi 12 (sf 12) ataupun formasi 10 (sf 10), agar tetap dapat mengupayakan social distancing saat menggunakan transportasi publik.
Penyesuaian ini sebagai bentuk dukungan atas kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang mengajak masyarakat agar bekerja, belajar, dan beribadah di rumah untuk menghambat penyebaran virus corona. Selain itu, kebijakan ini merupakan bentuk sinkronisasi dengan berbagai moda transportasi publik lainnya di Jakarta yang mulai Senin 23 Maret 2020 juga melakukan penyesuaian operasional.
Data PT KCI juga menunjukkan semakin banyak masyarakat yang mengikuti imbauan dari pemerintah, terbukti jumlah pengguna KRL terus turun jumlahnya dalam satu pekan terakhir. Jumlah pengguna KRL telah turun sekitar 50 persen dari waktu normal yang dapat melayani 900 ribu hingga 1,1 juta pengguna setiap harinya. Pada Jumat 20 Maret 2020 misalnya, jumlah volume penumpang KRL tercatat hanya 459.922 pengguna.
“Kami mohon kerja sama dari para pengguna KRL untuk mengikuti berbagai upaya menjaga jarak ini dan menyesuaikan kembali perjalanannya terutama pada keberangkatan pagi dan sore hari. Calon pengguna KRL juga dapat mempertimbangkan kembali, apabila bukan keperluan yang mendesak sebaiknya mengikuti himbauan pemerintah untuk tetap di rumah,” jelasnya.
Untuk mengetahui jadwal perjalanan dengan penyesuaian ini dan menghindari berdesakan, pengguna juga dapat mengunduh aplikasi KRL Access yang dapat memberikan informasi jadwal serta mengetahui posisi KRL terdekat dan kereta setelahnya.
Sumber merdeka, edit koranbumn