PT Jasa Armada Indonesia Tbk, anak usaha Pelindo II meraup laba bersih Rp90 miliar pada 2019, tumbuh 24 persen ketimbang 2018 yang senilai Rp73 miliar. Kontribusi terbesar laba perseroan berasal dari penundaan kapal (tugging).
Rizki Pribadi Hasan, Direktur Keuangan dan SDM PT Jasa Armada Indonesia Tbk., (IPCM) mengatakan peningkatan laba bersih terutama karena kontribusi pendapatan layanan penundaan di pelabuhan umum serta jasa pengelolaan kapal yang mencapai 88 persen dari total pendapatan.
“Ditambah peningkatan kontribusi dari layanan pemanduan dan penundaan di pelabuhan lain selain pelabuhan umum dari 6 persen menjadi 10 persen. Di samping itu, pengelolaan dana dan pengendalian biaya yang lebih efektif turut mendukung tercapainya kenaikan laba bersih tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (28/3/2020).
Data IPCM mencatat, laba sebelum pajak pada 2019 senilai Rp132 miliar, naik 9 persen dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 121 miliar tahun. Capaian itu tidak lepas dari pendapatan IPCM yang senilai Rp682 miliar diperoleh dari jasa pelayanan kapal dengan kontribusi penundaan kapal (tugging) sebesar Rp604 miliar atau setara 89 persen dari total pendapatan.
Kontribusi pendapatan perseoran lainnya berasal dari jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 56 miliar atau berkontribusi sebesar 8 persen dan jasa pemanduan (pilotage) yang memberikan kontribusi 3 persen dari total pendapatan atau senilai Rp20 miliar.
Pendapatan jasa pelayanan pemanduan dan penundaan di luar wilayah pelabuhan umum/PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yaitu di wilayah sektor Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) pada tahun 2019 meningkat signfikan dari Rp25 miliar di tahun 2018 menjadi Rp70 miliar di 2019.
Chiefy Adi Kusmargono, Direktur Utama IPCM mengatakan, perbaikan kinerja IPCM dicapai melalui program transformasi perusahaan yang mulai dijalankan secara intensif sejak pertengahan 2019.
Dia menjelaskan, beberapa inisiatif yang merupakan bagian dari program transformasi perusahaan antara lain penajaman visi misi perusahaan, peningkatan kualitas SDM, perbaikan citra perusahaan, pengembangan produk dan jasa, otomatisasi proses kerja melalui digitalisasi, serta penetrasi pasar yang telah ada maupun penambahan pasar baru.
“Di tengah kondisi yang menantang di tahun 2019, IPCM mampu mempertahankan kontinuitas pendapatan kontrak jangka panjang pelayanan Pemanduan dan Penundaan di TUKS dan juga Tersus,” paparnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn