Menteri Agama, Fachrul Razi mengatakan ada 12 ribu lebih mandrasah di tanah air yang belum teraliri listrik. Menanggapi hal ini, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen untuk bisa membantu Kementerian Agama untuk bisa menindaklanjuti hal ini.
Executive Vice President Corporate Communcation PLN Agung Murdifi menjelaskan PLN akan berkordinasi dengan Kemenag terkait isu ini. Ia mengatakan PLN akan meminta data titik madrasah mana saja yang membutuhkan pasokan listrik.”Kami secepatnya akan berkoordinasi dengan pihak kementerian agama,” ujar Agung, Rabu (8/7).
Menteri Agama Fachrul Razi menjelaskan soal faktor yang membuat belasan ribu madrasah masih belum teraliri listrik dan belum bisa mengakses internet. Ini dia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR di gedung parlemen RI, Jakarta, Selasa (7/7).
“Memang ada dua hal. Pertama, kadang-kadang memang di daerah itu belum masuk listrik. Kedua, kadang-kadang ada di tempat yang sudah masuk listrik tetapi madrasah tidak pernah sekolah malam, sekolahnya siang terus, dan pada saat dia mau butuh malam, baru dia sadar ‘oh iya enggak ada listrik kita yah’,” jelasnya dalam RDP yang disiarkan melalui live streaming itu.
Namun Menteri Fachrul memperkirakan pemasangan jaringan listrik ke madrasah tersebut tergolong mudah. Sebab, cukup dilakukan pemasangan jaringan listrik agar tidak ada lagi madrasah yang kesulitan mengakses listrik dan internet.
“Saya kira enggak sulit, mungkin tinggal mencari penyambungannya saja. Tetapi sudah saya laporkan kepada Bapak Wakil Presiden, dan waktu itu beliau sudah arahkan betul tentang masalah ini bagaimana mengatasi internet maupun listrik yang ada,” katanya.
Sumber Republika, edit koranbumn