Penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 yang mencapai Rp 18,34 triliun tidak hanya memecahkan rekor, tapi juga menunjukkan semakin banyaknya investor baru yang membeli instrumen investasi tersebut. Tercatat, investor baru justru lebih mendominasi penjualan ORI017 dengan jumlah mencapai 56% atau 23.949 orang dengan nilai nominal yang mencapai Rp 8,8 triliun.
Pola serupa rupanya juga terjadi di salah satu mitra distribusi ORI017, yakni Bank Negara Indonesia (BNI). Deputy General Manager Divisi Wealth Management BNI Widi Hantono menyebut penjualan ORI017 di BNI mencapai Rp 1,17 triliun, jauh melebihi target Rp 300 miliar yang diajukan BNI.
Widi mengatakan, dari penjualan Rp 1,17 triliun, tercatat terdapat 2.833 SID investor yang melakukan pemesanan di BNI. Sementara dari investor baru, terdapat 1.078 SID atau 35% investor ORI017 yang sebelumnya belum pernah bertransaksi SBN Ritel di BNI. “Angka ini cukup baik, di mana secara historical investor baru biasanya berkisar 20%-30%,” ujar Widi kepada Kontan.co.id, Senin (13/7).
Sementara dari segi nominal, Widi menyebut investor dengan range usia 55-65 tahun memberikan kontribusi nominal terbanyak sebesar 31%. Diikuti dengan range usia 45-55 tahun dengan kontribusi nominal sebesar 25%.
Namun jika dilihat dari sisi jumlah investor, kisaran usia 25 tahun hingga 35 tahun tercatat berjumlah berimbang dengan kisaran usia 35 tahun hingga 45 tahun dan 45 tahun hingga 55 tahun yaitu sebesar 20%. Hal ini mengindikasikan semakin banyaknya kelompok usia muda yang semakin melek terhadap dunia investasi.
Widi mengatakan, tingginya minat ORI017 tidak terlepas dari ORI017 yang menjadi instrumen investasi yang paling mendekati kebutuhan investor dalam kondisi saat ini. Investor butuh instrumen yang aman, likuid dan memberikan kupon relatif tinggi. “Keunggulan inilah yang menjadikan investor berani untuk mulai menginvestasikan dananya pada ORI017 meskipun dalam kondisi ekonomi dan pasar yang masih volatile,” pungkas Widi.
Sumber Kontan, edit koranbumn