PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sedang dalam proses mengakuisisi perusahaan penyeberangan swasta untuk menambah kapasitas layanan dan jaringan rute penyeberangan.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menargetkan pada akhir tahun ini rencana akuisisi tersebut berjalan mulus dan sudah dapat terealisasikan. Tujuan akuisisi ini, kata dia untuk mempercepat layanan dan memperbanyak jangkauan rute penyeberangan jarak jauh.
“Akuisisi ini dalam proses dengan perusahaan swasta jadi belum bisa cerita dulu. Harapan kami akhir tahun ini bisa mulai. Yang jelas perusahan swasta mereka beroperasi di seluruh Indonesia. Akuisisinya perusahaan tidak hanya soal ambil alih kapalnya saja, di antaranya juga rute jarak jauh,” ujarnya, Kamis (22/7/2021).
Direktur Keuangan IT dan Manajemen Risiko ASDP Djunia Satriawan membidik rute komersial penyeberangan jarak jauh seperti Surabaya- Balikpapan, Surabaya — Labuan bajo dan Makassar. Pada intinya, untuk menambah daya dorong di rute komersial meningkat.
Selain rencana akuisisi, salah satu roadmap jangka panjang yang akan dilakukan oleh ASDP adalah Initial Public Offering/IPO atau penawaran saham kepada publik. Eksekusi rencana ini dengan melihat kondisi pemulihan industri transportasi dan pasar modal di Indonesia pada kuartal II/2021.
Memang kondisinya, lanjutnya, belum kembali mencapai kondisi normal jika dibandingkan dengan pada 2019. Namun proyeksi pertumbuhan usaha dan pasar modal di kuartal II/2021 ini justru meningkat dibandingkan dengan kuartal II/ 2020.
“Kondisi pemulihan pada masa resesi ini merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan oleh ASDP untuk melakukan investasi pengembangan bisnis. Hal ini berdasarkan pengalaman saat resesi 2008 terhadap perusahaan yang dapat memanfaatkan momentum pemulihan, dapat menjadi champion di industri,” terangnya.
Oleh karena itu, rencana IPO pada 2022 merupakan langkah lanjutan bagi ASDP supaya bisa mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Hal ini ditunjukkan oleh proyeksi pendapatan ASDP senilai Rp5 triliun pada 2024, laba bersih senilai Rp 607 miliar, nilai aset sebesar Rp13,6 triliun dan ekuitas sebesar Rp12,4 triliun pada 2024.
Adapun rencana investasi ASDP dan anak usaha mencapai Rp6,5 triliun yang diproyeksikan akan didanai sebagian besar oleh dana publik melalui IPO dan penerbitan instrumen keuangan lainnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn