Usai diresmikan Presiden Joko Widodo kemarin (14/2), Bendungan Tukul karya kontraktor BUMN (Badan Usaha Milik Negara), PT Brantas Abipraya (Persero) ini siap digunakan untuk irigasi, sumber air baku dan pengendalian banjir. Menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), bendungan ini terletak di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Bendungan ini dibangun dengan tipe urugan zonal dengan inti kedap air, diharapkan dapat mengairi irigasi seluas 600 hektar dengan panjang bendungan yang mulai dibangun tahun 2013 ini adalah 233 meter, lebar puncak bendungan 10 meter dan tinggi bendungan 74 meter serta berkapasitas sembilan juta meter kubik ini dapat bermanfaat sebagai penyedia air baku sebesar 300 liter per detik, reduksi banjir sebesar 44,86 M kubik/detik, dan dapat menjadi penghasil listrik sebesar 2×132 kilowatt.
Sebagai informasi tambahan, pada Oktober 2020 lalu (1/10) bendungan ini telah resmi memulai pengisian awal. Pengisian air bendungan tukul ditandai dengan penutupan pintu terowongan pengelak oleh Bupati Pacitan, Indartato bersama dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Agus Rudianto, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Marjono serta Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur M Abduh M Mattaliti.