PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah resmi mengumumkan akan mengakuisisi 63,92% Bank Mayora sebagai upaya perseroan untuk mendirikan bank digital. Akuisisi tersebut ditargetkan rampung pada Mei 2022.
Skema akuisisi akan dilakukan dengan membeli saham yang sudah ada yang dimiliki International Finance Corporation (IFC) dan mengambil alih saham baru yang akan diterbitkan Bank Mayora sebanyak 1.029.151.550 yang mewakili 54,9% dari saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Nilai akuisisi tersebut mencapai Rp 3,5 triliun. Handiman Soetoyo, analis Mirrae Asset Sekiritas Indonesia mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi kepada manajemen BNI terkait nilai transaksi tersebut.
“BBNI mengatakan secara total, akan membayar Rp 3,5 triliun untuk mendanai akuisisi tersebut,” tulisnya dalam riset tanggal 24 Januari 2022.
Itu terdiri dari Rp 500 miliar untuk mengakuisisi saham yang ada dari IFC dan sebesar Rp 3 triliun dianggarkan untuk menyerap seluruh saham baru yang akan diterbitkan Bank Mayora.
Kontan.co.id telah mencoba mengonfirmasi nilai akuisisi tersebut kepada Direktur Keuangan BNI, namun belum ada jawaban hingga artikel ini diturunkan.
Menurut Handiman, nilai akuisisi ini akan menyiratkan price to book value 2 x. Mirae Asset Sekuritas melihat hal itu masih cukup masuk akal.
Terkait rumor sebelumnya, BBNI akan menggandeng perusahaan teknologi (digosipkan Sea Group, yakni Sea Group. Shopee), BBNI mengklarifikasi bahwa itu akan menjadi langkah selanjutnya.
Saat ini, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan pandangan positif kami terhadap BBNI. Selanjutnya, BBNI akan mengumumkan hasil kinerja 2021 pada 26 Januari dimana menurut Handiman hasilnya akan mengalahkan konsensus pasar.
Hingga November 2021, laba bersih BBNI telah mencapai 99,2% dari konsensus FY21F Bloomberg. Kami mempertahankan panggilan Beli kami dengan target harga yang tidak berubah sebesar Rp9.000.
Sumber kontan, edit koranbumn