PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia terkait penerimaan dan proses transaksi Alipay wallet di Indonesia sebagai acquirer. Hal ini menjadikan BRI sebagai bank pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan Alipay untuk meningkatkan penggunaan metode pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, BRI berupaya meningkatkan ekspansi sistem transaksi nontunai di tengah masyarakat melalui metode pembayaran QRIS. Salah satu upaya BRI menjalin kerja sama dengan Alipay sebagai penyedia aplikasi pembayaran dari luar negeri.
“Sehingga pengguna Alipay dapat bertransaksi di Indonesia melalui QRIS BRI,” kata Handayani dalam keterangan resmi, Rabu (23/12).
Ia melanjutkan, kerja sama ini memungkinkan pengguna Alipay yang berkunjung ke Indonesia melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS di merchant BRI. Mereka dapat menikmati pengalaman pembayaran digital yang nyaman dan lancar dari ponsel mereka.
“Dalam kerja sama ini, BRI juga bermitra dengan PT QFPay Technology Indonesia sebagai penyedia pendukung untuk mengintegrasikan sistem BRI dan Alipay,” kata Handayani.
Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan wisatawan China ke Indonesia pada 2009 hingga 2019 tumbuh signifikan sekitar 450 persen. Berdasarkan data tersebut, BRI melihat potensi pasar yang besar terkait kerja sama dengan Alipay.
Adapun jumlah wisatawan dan pengeluaran per kunjungan yang meningkat dari tahun ke tahun menjadi potensi bisnis besar bagi fee-based income BRI. Sebagai langkah awal kerja sama ini, BRI akan fokus pada penetrasi akseptasi Alipay di wilayah kerja BRI se-Indonesia yang banyak dikunjungi oleh turis China, seperti Bali, Batam, dan juga Manado.
Di luar area tersebut, BRI akan melakukan roll out akseptasi Alipay di seluruh jaringan merchant Bank BRI yang menggunakan QRIS.
“Peluncuran kerja sama ini masih dalam rangka ulang tahun ke-125, BRI ke depan akan terus berkomitmen untuk mendorong transaksi nontunai di masyarakat demi kemajuan UMKM dan ekonomi Indonesia,” kata dia.
Sumber Republika, edit koranbumn