Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana akan memberikan santunan sebesar Rp 100 juta kepada masing-masing keluarga pekerja PT Istaka Karya (Persero) yang meninggal akibat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua. Korban yang telah memiliki anak, buah hatinya nanti bakal disekolahkan hingga tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Yang meninggal masing-masing dapat Rp 100 juta dari Kementerian BUMN. Bagi yang punya anak, akan disekolahkan sampai lulus SMA,” ucap Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha (RPU) Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, seusai acara ground breaking hunian Transit Oriented Development (TOD) di Tangerang Selatan, Senin (10/12).
Aloysius melanjutkan, santunan sebesar Rp 100 juta merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN secara instansi. “Jadi dana ini dari pribadi yang ada di Kementerian BUMN. Kami harapkan maksimal 3 bulan sejak peristiwa, santunan sudah bisa diberikan,” ucapnya.
Dia menambahkan, bentuk santunan kepada korban meninggal dan yang tidak juga akan berbeda. Meski begitu, dia belum merinci detail seperti apa detail perbedaannya. “Untuk yang meninggal dan yang tidak santunannya berbeda. Yang meninggal masing-masing Rp 100 juta, beasiswa (bagi yang sudah punya anak) hingga SMA. Korban luka bakal ditanggung perawatannya sampai sembuh nanti,” ujar dia.
Sebagai informasi, TNI-Polri telah mengevakuasi 16 jenazah korban pembantaian KKB di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Seluruh jenazah telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing lewat lapangan udara di Timika, Papua, pada Jumat 7 Desember 2018 lalu.
Dari data kepolisian setempat, total 28 orang pekerja Istaka Karya dilaporkan mendapat kekerasan oleh KKB di Papua. Sebanyak 19 diantaranya meninggal dunia. 17 Korban sudah ditemukan, tujuh orang selamat, lima jenazah belum ditemukan, sementara dua orang sisanya diduga selamat dan masih dalam pencarian.
Sumber Merdeka