Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso mengadakan sesi sharing bersama 300 milenial BUMN di Surabaya. Dalam acara bertajuk ‘Ngopi Bareng CEO Pegadaian’, Sunarso bercerita tentang pengalaman pribadinya dalam dunia kerja yang menurutnya sama seperti mendaki gunung.
“Jangan pernah nyaman dan kemudian camping di dalam satu pendakian, apabila sukses mendaki, dakilah bukit berikutnya dan seterusnya. Jadilah dan milikilah mental petarung,” ungkap Sunarso, di acara Ngopi Bareng CEO Pegadaian, Surabaya, Jumat (21/12).
Sunarso menceritakan alasan mengapa seseorang perlu memiliki mental petarung, karena petarung selalu siap menghadapi tantangan dan tantangan itu diperlukan agar seseorang terus berkembang. Ia mengungkapkan bahwa saat ini dirinya tengah menaklukan pekerjaan yang menantang, yaitu men-transform culture. “Mengapa menantang? karena kultur itu tidak ada pabriknya, adanya di mindset dan hati kita masing-masing,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sunarso bercerita tentang upaya-upaya yang dilakukan Pegadaian yang tengah bertransformasi menuju The Most Valuable Financial Company di Indonesia. “Pegadaian punya strategi transformasi yang disebut G-5Star. Strategi G-5Star itu terdiri atas Grow Core, Grab New Business Opportunity, Grooming Talent, Generation-Z Technology atau the latest technology dan Great Culture.”
Luncurkan The Gade Coffee & Gold Surabaya
Di tempat yang sama, Sunarso juga meluncurkan The Gade Coffee & Gold Surabaya, yang merupakan upaya Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup anak muda yang semakin mendominasi segmen nasabah. “Kami terus mendekatkan diri dengan nasabah muda berusia produktif di berbagai kota di Indonesia, melalui The Gade Coffee & Gold. Ini merupakan gerai The Gade Coffee & Gold ke-22 dan telah beroperasi,” kata Sunarso, saat peluncuran The Gade Coffee & Gold di Surabaya.
Sunarso menjelaskan The Gade Coffee & Gold merupakan outlet layanan prioritas dan mendorong peningkatan kinerja outlet Pegadaian karena jam operasional yang semakin panjang. Hingga saat ini terdapat puluhan outlet lainnya yang sedang dalam proses pembangunan dan direncanakan segera bisa beroperasi semua melayani seluruh provinsi di seluruh Indonesia. “Kami menargetkan pada tahun 2018 nasabah Pegadaian naik 2,5 juta orang. Jika tahun 2017 kami melayani sebanyak 9,5 juta maka tahun 2018 meningkat menjadi 11,5 juta orang.”
Kehadiran The Gade Coffee & Gold diharapkan dapat mengajak anak-anak muda yang belum menjadi nasabah, agar tidak sungkan lagi menjadi nasabah Pegadaian. “Kami ingin memperkenalkan berbagai produk yang bisa digunakan segmen muda, termasuk Gadai Prima atau Pinjaman tanpa bunga dan Pegadaian Digital Service (PDS),” tambah Sunarso.
Tercatat pengguna PDS untuk nasabah milenial saat ini mencapai 70% yang terdiri dari 20% usia 20-25 tahun, 27% usia 26-30 tahun, dan 23% usia 31-35 tahun. Untuk nasabah milenial yang datang langsung ke outlet sebesar 40% terdiri dari 9% usia 20-25 tahun, 14% usia 26-30 tahun, dan 17% usia 31-35 tahun.
Sedangkan, Gadai Prima merupakan program Pegadaian dengan bunga nol persen untuk satu barang. Barang-barang yang digadaikan pun semakin diperluas jenisnya. Yang terbaru Pegadaian menerima gadai Tupperware yang menurut sektor ibu rumah tangga adalah salah satu barang yang bernilai. Nilai gadai yang diajukan pun bisa mencapai 500 ribu Rupiah dengan tenor dua bulan dan bisa diperpanjang satu kali.
Pegadaian terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan gudang yang dimiliki dengan menerima barang-barang non emas. Kebijakan mengenai jenis barang yang diterima sebagai jaminan gadai diserahkan kepada pemimpin wilayah dengan mempertimbangkan nilai ekonomis dan kondisi/minat masyarakat setempat. Oleh karenanya bisa terjadi perbedaan jenis barang di wilayah berbeda. Pinwil menetapkan Harga Pasar Setempat sebagai dasar penentuan pinjaman gadai di wilayah operasionalnya.
Sumber Pegadaian