PT Pupuk Kaltim (Persero) akan bekerja sama dengan PT Dahana (Persero) yakni BUMN di sektor industri bahan peledak untuk membangun pabrik amonium nitrat di kawasan pabrik Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim).
Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Bakir Pasaman mengatakan, nantinya kapasitas produksi pabrik itu mencapai 75.000 ton. PT Wijaya Karya (Persero) tercatat sebagai kontraktor dan biaya pembangunan pabrik diperkirakan akan mencapai Rp 958 miliar.
“Sekarang masih tahap negosiasi kontrak antara PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) dan WIKA. Bulan depan sudah bisa ditandatangani tendernya. Kita sudah keluarkan letter of intent (LOI). Rencana pembangunannya kira-kira 3 tahun sudah beroperasi dari sekarang,” tuturnya di Bontang, Sabtu (27/10).
Bakir menjelaskan, dengan dibangunnya pabrik ini, Dahana tidak perlu mengimpor sekitar 75.000 hingga 100.000 ton amonium nitrat sebagai bahan baku alat peledak. Pasalnya selama ini, Pupuk Kaltim juga telah memproduksi amonium nitrat. Hanya saja produksi itu belum mampu memenuhi kebutuhan Dahana secara keseluruhan.
“Ya kurang bahan bakunya, amonium nitrat. Jadi gini, kita kerja sama itu dengan Dahana, kebetulan bahan baku peledak itu amonia, amonia itu dibuat oleh Pupuk Kaltim, ada bahan bakunya di sini,” ungkapnya.
Adapun sumber pembiayaan dari pembangunan pabrik tersebut berasal dari ekuitas Pupuk Kaltim dan Dahana. Selain itu, juga dilakukan peminjaman dengan beberapa pihak. Lahan untuk pabrik bahan baku peledak ini nantinya sebesar 6 hingga 7 hektar
Sumber Merdeka.com