PT Hutama Karya (Persero) menjalin kerja sama dengan Danareksa, yang akan meluncurkan program percepatan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi pasca pandemi.
Program ini diharapkan dapat membuka peluang bagi para investor untuk memiliki persediaan properti yang dikelola BUMN Konstruksi. Sehingga dapat meningkatkan kinerja BUMN Konstruksi dalam rangka transformasi perusahaan, sejalan dengan arahan Menteri BUMN.
Dalam program ini, Hutama Karya membuka peluang bagi para investor untuk berinvestasi pada tujuh aset persediaan di beberapa lokasi.
Peluang investasi atas persediaan yang ditawarkan terdiri dari lahan siap bangun hingga bangunan vertikal. Salah satu di antaranya merupakan hunian mixed-used yang terintegrasi dengan transportasi publik dan jalan tol.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan bahwa program ini selaras dengan arahan dan fokus Kementerian BUMN dan juga proses transformasi perusahaan.
“Kami berharap banyak investor yang tertarik dan berminat mengikuti program ini,” jelas Tjahjo dalam keterangan tertulis yang disiarkan Selasa (25/1).
Tjahjo menyampaikan bahwa investor yang berminat untuk mengikuti program ini dapat mengikuti proses registrasi, yang secara rinci akan diinformasikan saat Peluncuran Produk pada awal Februari 2022.
“Nantinya juga akan dilakukan sesi investor gathering yang akan kita umumkan pada media cetak dan digital di minggu pertama Februari 2022,” sambung Tjahjo.
Program percepatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi BUMN terhadap APBN, sejalan dengan transformasi BUMN dua tahun ke depan.
Adapun sepanjang 2021, Hutama Karya berhasil menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan beberapa proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya, antara lain mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Medan – Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia – Marelan) sepanjang 4,2 Km dan Ruas Sigli – Banda Aceh seksi 3 (Jantho – Indrapuri) sepanjang 16 Km, sehingga total JTTS yang beroperasi sepanjang 531 KM.
Sedangkan pada tahun 2022 ini ditargetkan ruas yang beroperasi adalah Tol Binjai – Stabat sepanjang 12,3 Km, Tol Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 17,6 Km, Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 31 Km, dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 sepanjang 6 Km.
Selain PSN Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya juga berhasil merampungkan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada bulan Juni 2021.
Kemudian pada Juli 2021, terdapat proyek pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Selanjutnya, ada proyek Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang merupakan proyek Joint Operation (JO) antara Hutama Karya bersama dengan WIKA dan Nindya Karya.
Lalu RS Mata Manado di pertengahan tahun, serta di akhir November 2021 merampungkan proyek Bendungan Gongseng di Bojonegoro, yang telah diresmikan oleh Presiden RI.
Sementara itu, nilai kontrak konstruksi sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 8,45 triliun yang meliputi Kerjasama Operasional (KSO) sebesar Rp 4,42 triliun dan Non-KSO sebesar Rp 4,03 triliun. Per september 2021 EBITDA perusahaan meningkat 36,7%, sedangkan ekuitas perusahaan tumbuh hingga 13,1%.
Sumber Kontan, edit koranbumn