Perum Perhutani melalui anak perusahaannya Inhutani I lakukan pelepasan ekspor produk industri kayu sebanyak 2 Full Container Load (FCL) dengan volume 42,72 m3 ke negara tujuan Australia dan Jepang, bertempat di Pabrik Industri Kayu PT Inhutani I di Gresik pada Senin (26/09).
Pelepasan ekspor produk dengan nilai USD 40,9 atau Rp 609 Juta tersebut dilakukan oleh Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury didampingi Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman
Ferry Isfianto dan Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro beserta jajaran.
Wahyu Kuncoro mengungkapkan bahwa realisasi ekspor industri kayu Perhutani Group melalui PT Inhutani I pada tahun 2022 hingga bulan Agustus mencapai 94 FCL dengan volume sebanyak 1.820 m3 dengan nilai USD 1.755 atau Rp 24,68 M ke pangsa passar di 5 benua dengan negara tujuan USA, Belgia, UK, Jerman, Australia, Jepang, Korea dan Ethiopia.
Sedangkan diproyeksikan rencana ekspor hingga akhir tahun 2022 sebanyak 229 FCL dengan volume 2.676 m3.
Sementara itu Direktur Utama Inhutani I Oman Suherman Produk utama yang dihasilkan Industri Kayu Inhutani I antara lain Moulding, S4S/S2S/E4E, Door Component, Furniture,sedangkan sub produknya antara lain Solid Laminated Board, Finger Join Laminated Board, dan Finger Join Stick. Untuk Ekspor kali ini jenis produk yang dikirimkan ke Sydney
Australia yaitu Wood Door jenis kayu Meranti Merah dan ke Hakata Jepang adalah produk Wood E2E jenis kayu Keruing.
Sebagai informasi, Perum Perhutani memiliki 4 Pabrik Industri Kayu di Pulau Jawa yaitu Industri Kayu Brumbung, Industri Kayu Cepu, Industri Kayu Gresik, dan Perhutani Plywood Industri (PPI) Kediri. Selain itu terdapat 2 Pabrik Industri Kayu milik Anak Perusahaan Inhutani I yaitu Unit Manajemen Industri (UMI) Gresik Jawa Timur dan UMI Juata di Kalimantan Timur.