Emiten grup Pelindo, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) sepakat membagikan dividen Rp109,3 miliar, yang disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Kamis (23/6/2022).
RUPST menyetujui laporan keuangan dan laporan tahunan 2021, penggunaan laba bersih tahun 2021, penunjukan Kantor Akuntan Publik, penetapan gaji/honorarium pengurus, dan perubahan anggaran dasar perseroan.
Selain itu dalam RUPST juga disampaikan laporan realisasi penggunaan dana IPO serta paparan mengenai implementasi integrasi, harmonisasi dan sinergi kebijakan pengelolaan SDM Perseroan.
RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba perseroan tahun 2021 yang sebesar Rp136,5 miliar, yaitu sejumlah Rp27,3 miliar digunakan untuk cadangan atau setara 20 persen.
Sebelumnya, pada 24 Desember 2021 IPCM telah membagikan dividen interim sebesar Rp18,2 miliar atau Rp3,44 per saham. Sedangkan pembagian dividen tunai diputuskan sebesar Rp91,1 miliar atau Rp17,27 per lembar saham.
Dengan demikian total dividen yang dibagikan adalah sebesar 80 persen dari laba IPCM yaitu sebesar Rp109,3 miliar atau Rp20,71 per saham untuk pembagian dividen final kepada pemegang saham.
Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf menyatakan kinerja keuangan yang meningkat tajam pada 2021 memungkinkan IPCM melakukan pembagian dividen tahun ini sebesar 80 persen.
“Hal ini menunjukkan apresiasi serta komitmen perseroan kepada pemegang saham dan investor yang selalu memberikan dukungan kepada IPCM. Dengan pertumbuhan kinerja yang stabil, dalam 5 tahun terakhir perseroan dapat secara konsisten melakukan pembagian dividen, dengan dividend payout ratio di kisaran 75 persen -80 persen pada tiga tahun terakhir,” terangnya Kamis (23/6/2022).
Dalam agenda laporan penggunaan dana hasil IPO disampaikan bahwa dari total dana hasil penawaran umum Rp43,9 miliar telah digunakan untuk modal kerja, Rp227,2 miliar telah terealisasi untuk pembangunan 4 kapal tunda, sedangkan Rp90,5 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan 1 kapal tunda dan 3 kapal pandu. Sisa Rp77,7 miliar akan digunakan untuk kebutuhan investasi lainnya pada tahun 2022.
“Sejalan bertambah besarnya Pelindo usai merjer, IPCM memiliki cakupan wilayah yang semakin luas yang memberikan peluang yang besar bagi Perseroan untuk meningkatkan volume bisnisnya. Pada 2021 IPCM beroperasi di 12 pelabuhan di berbagai wilayah di Indonesia serta berhasil menambah berbagai proyek dan klien di luar grup Pelindo,” katanya.
Tahun lalu, IPCM menjalin serangkaian kerja sama baru termasuk dengan PT Jawa Satu Power, PT Pelindo Marine Service, PT Krakatau Bandar Samudera, PT Pelabuhan Bukit Prima, PT Langlang Laju Layang. Sedangkan baru-baru ini IPCM melakukan kerja sama penyediaan kapal tunda untuk pelayanan jasa penundaan kapal di wilayah kerja perairan ship to ship (STS) Nipa, Batam.
Sumber Bisnis, edit koranbumn