Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) telah merilis mata acara RUPSLB mendatang.
WIKA diketahui bakal menggelar RUPSLB pada 15 Desember 2025, sementara ADHI pada 16 Desember dan rapat PTPP jatuh 18 Desember mendatang.
Secara garis besar, ketiga emiten akan meminta restu pemegang saham terkait dengan persetujuan perubahan anggaran dasar. Langkah ini dilakukan sehubungan adanya surat Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN Nomor S-23/BPU/10/2025 tanggal 28 Oktober 2025 perihal perubahan anggaran dasar.
“Perseroan perlu melakukan penyesuaian dan menyajikan kembali perubahan anggaran dasar agar selaras dengan ketentuan yang diatur dalam UU 16/2025, serta untuk memastikan penerapan good corporate governance secara konsisten di lingkungan perseroan,” tulis manajemen ADHI, Selasa (25/11/2025).
Selain itu, ketiganya juga mengumumkan bahwa agenda kedua rapat menyangkut pendelegasian kewenangan Persetujuan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2026, termasuk dengan perubahannya.
Adapun, khusus Adhi Karya, mata acara ketiga RUPSLB terkait dengan perubahan susunan pengurus perseroan. Sementara itu, agenda ketiga WIKA adalah persetujuan perubahan penggunaan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang merupakan bagian dari aksi rights issue perseroan.
Manajemen WIKA menyebutkan bahwa mereka telah melakukan asesmen internal terhadap seluruh proyek penerima PMN dan usulan proyek pengganti. Hasilnya, perseroan perlu melakukan perubahan penggunaan dana.
“Perseroan perlu melakukan perubahan peruntukkan tambahan dana PMN Tahun Anggaran 2024 sesuai ketentuan Peraturan Menteri BUMN PER-2/MBU/03/2023 Pasal 114, Pasal 115 & Pasal 116 tentang Perubahan Penggunaan Tambahan Penyertaan Modal Negara,” tulis laporan WIKA.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Wakil Kepala BP BUMN Aminuddin Ma’ruf menyampaikan bahwa proses kajian merger perusahaan konstruksi pelat merah masih berjalan dan diharapkan selesai pada bulan depan.
“Sedang kami kaji bagaimana merger kelompok BUMN Karya. Mudah-mudahan, Desember ini selesai,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis.com, BUMN Karya akan dibentuk dalam tiga klaster. Pertama, Waskita Karya dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) bakal dipasangkan dengan PT Hutama Karya (Persero) selaku induk.
Kedua, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) digabung ke PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) dan PT Brantas Abipraya (Persero) dengan PT Nindya Karya (Persero).
“Ya nanti tunggu saja, kami nanti akan buat klaster beberapa BUMN untuk yang BUMN Karya itu. Harusnya Desember sudah selesai. Kami juga sedang bekerja dengan Danantara untuk memastikan proses itu berjalan,” ucap Aminuddin.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Sumber Bisnis, edit koranbumn













