Presiden Jokowi bersama beberapa Menteri Republik Indonesia dan Gubernur Jawa Barat berkunjung ke Stasiun Cibatu dalam rangka meninjau progres proyek reaktivasi jalur KA di Jawa Barat, Jumat, (18/1). Selama peninjauan, Presiden dan Menteri RI didampingi oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Edi Sukmoro beserta jajaran KAI Kantor Pusat dan Daop 2.
Dalam menempuh perjalanan dari Bandung menuju Stasiun Cibatu, Presiden menggunakan rangkaian KA Luar Biasa (KLB) RI 1 yang biasa digunakan untuk keperluan kenegaraan. Jokowi mengatakan, terdapat empat jalur KA termasuk Cibatu-Garut-Cikajang yang akan direaktivasi dan akan segera dimulai.
“Memang akan dimulai reaktivasi jalur-jalur baru. Tidak hanya satu, tapi ada empat yang akan segera dimulai termasuk nanti yang masuk ke kawasan-kawasan wisata, karena memang dulunya ada,” katanya.
Adapun empat jalur KA di Jabar yang akan direaktivasi adalah rute Cibatu-Garut-Cikajang (47,5 km), Rancaekek-Tanjungsari (11,5 km), Banjar-Pangandaran-Cijulang (82 km), dan Bandung-Ciwidey (37,8 km).
Jokowi mengatakan bahwa reaktivasi harus segera dimulai. Ia yakin reaktivasi tersebut akan menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, terutama di kawasan-kawasan wisata. Selain itu juga sangat potensial bagi pengembangan wilayah Priangan timur dan tenggara, serta wilayah selatan Jabar.
Dirut KAI, Edi Sukmoro menjelaskan, jalur Cibatu-Garut akan menjadi prioritas dari empat yang direncanakan. Hal tersebut dikarenakan masih tersedianya jalur lama, selain itu sejumlah bangunan masih bisa digunakan seperti Stasiun Garut, Stasiun Wanareja, dan Stasiun Pasir Jengkol.
“Harapan saya nantinya kalau ini bisa tersambung ke Garut, maka kota Garut sendiri akan hidup. Karena hasil bumi, kerajinan, atau pun barang yang dihasilkan dari sana bisa ditransport, dijual atau dibawa ke Bandung, Jakarta,” katanya.
Adapun komoditas unggulan Garut yang dapat didistribusikan melalui kereta api misalnya olahan cokelat, hasil pertanian, hasil perkebunan, olahan kulit, dan sebagainya.
Ia pun berharap dukungan dari berbagai pihak agar program reaktivasi di Jawa Barat tersebut dapat berjalan dengan lancar. (Public Relations KAI)
Dalam menempuh perjalanan dari Bandung menuju Stasiun Cibatu, Presiden menggunakan rangkaian KA Luar Biasa (KLB) RI 1 yang biasa digunakan untuk keperluan kenegaraan. Jokowi mengatakan, terdapat empat jalur KA termasuk Cibatu-Garut-Cikajang yang akan direaktivasi dan akan segera dimulai.
“Memang akan dimulai reaktivasi jalur-jalur baru. Tidak hanya satu, tapi ada empat yang akan segera dimulai termasuk nanti yang masuk ke kawasan-kawasan wisata, karena memang dulunya ada,” katanya.
Adapun empat jalur KA di Jabar yang akan direaktivasi adalah rute Cibatu-Garut-Cikajang (47,5 km), Rancaekek-Tanjungsari (11,5 km), Banjar-Pangandaran-Cijulang (82 km), dan Bandung-Ciwidey (37,8 km).
Jokowi mengatakan bahwa reaktivasi harus segera dimulai. Ia yakin reaktivasi tersebut akan menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, terutama di kawasan-kawasan wisata. Selain itu juga sangat potensial bagi pengembangan wilayah Priangan timur dan tenggara, serta wilayah selatan Jabar.
Dirut KAI, Edi Sukmoro menjelaskan, jalur Cibatu-Garut akan menjadi prioritas dari empat yang direncanakan. Hal tersebut dikarenakan masih tersedianya jalur lama, selain itu sejumlah bangunan masih bisa digunakan seperti Stasiun Garut, Stasiun Wanareja, dan Stasiun Pasir Jengkol.
“Harapan saya nantinya kalau ini bisa tersambung ke Garut, maka kota Garut sendiri akan hidup. Karena hasil bumi, kerajinan, atau pun barang yang dihasilkan dari sana bisa ditransport, dijual atau dibawa ke Bandung, Jakarta,” katanya.
Adapun komoditas unggulan Garut yang dapat didistribusikan melalui kereta api misalnya olahan cokelat, hasil pertanian, hasil perkebunan, olahan kulit, dan sebagainya.
Ia pun berharap dukungan dari berbagai pihak agar program reaktivasi di Jawa Barat tersebut dapat berjalan dengan lancar. (Public Relations KAI)