Kamojang Power Generation dan Operation & Maintenance Service Unit (POMU) merupakan unit dari PT Indonesia Power yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas daya 375 MW.
Berdasarkan tinjauan penggunaan energi pada PLTP Kamojang, turbin merupakan pengguna energi terbesar (Significant Energy Use) dengan persentase 79%. Namun timbulnya beberapa permasalahan, terutama yang berkaitan dengan derating akibat penumpukan silika (scaling), menyebabkan penggunaan energi mengalami peningkatan sebesar 0,92%.
Tentunya, frekuensi derating akibat scaling yang sering terjadi pada PLTP dapat menimbulkan kerugian ekonomi, energi loses, dan membengkaknya biaya perawatan peralatan.
Kemudian, setelah dilakukan evaluasi ditemukan ketidakefektifan dalam kegiatan pembersihan penskalaan (Turbine Washing Activities), dikarenakan belum adanya standar nilai dan tools yang dapat memudahkan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pencegahan permasalahan tersebut.
Akhirnya, melalui evaluasi tersebut terciptalah sebuah inovasi teknologi berupa Geothermal Analysis Engineering Software (GAES), yaitu perangkat lunak yang dirancang untuk melakukan analisis cerdas dan mudah digunakan pada pemecahan masalah PLTP.
Salah satu modul utama GAES adalah analisis pencucian turbin menggunakan metode analisis penyempitan laju aliran uap melalui parameter Nozzle Blocking Ratio (NBR). Modul ini dapat memodelkan laju penskalaan turbin saat beroperasi dan memprediksi terjadinya penurunan Data Historis NBR Kamojang yang menunjukkan nilai derating terjadi sekitar 10–11 dengan output turbin sekitar 53 MW. Nilai NBR ini menjadi standar baru untuk turbin PLTP Kamojang jika terjadi derating karena scaling.