Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarvest) akan ikut membantu upaya restrukturisasi yang dilakukan oleh sejumlah maskapai nasional kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Perhubungan.
Juru Bicara Kemenkomarvest Jodi Mahardi mengatakan upaya restrukturisasi karyawan yang tengah dilakukan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan Sriwijaya Air juga menjadi isu yang disorot oleh Menko Marvest Luhut B. Pandjaitan.
Menurutnya Menko Marvest akan menjalin komunikasi insentif dengan kedua kementerian terkait terkait dengan sejunlah opsi dan solusi agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.
“Pak Menko terus berkomunikasi dengan Menteri BUMN, Menteri Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya untuk eksplorasi dan eksekusi opsi dan solusi bagi para maskapai bisa bertahan terhadap tantangan industri saat ini akibat pandemi Covid-19,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (27/5/2021).
Berdasarkan hasil benchmarking dengan yang telah dilakukan oleh pemerintah negara lain, terdapat 4 opsi yang dapat diambil untuk Garuda saat ini.
Opsi pertama adalah terus mendukung Garuda. Dengan demikian pemerintah harus memberikan suntikan ekuitas atau pemberian pinjaman.
Jika hal ini dilakukan, maka yang akan menjadi catatan adalah potensi meninggalkan Garuda dengan warisan hutang yang besar yang akan membuat situasi menantang pada masa mendatang. Langkah yang serupa telah dilakukan oleh pemerintah setempat kepada Singapore Airlines, Cathay Pacific, dan Air China.