Bertepatan HUT Unit Pembangkit Indonesia Power PLTU Suralaya PGU ke-37, General Manager PLTU Suralaya Rachmad Handoko menerima kunjungan Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Kepresidenan Trijoko M. Solehudin, (10-11/8). Turut hadir Direktur SDM PT Indonesia Power Bagus Setiawan, Perekayasa Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ir. Hari Yurismono, dan Manager Pengelola Limbah B3 dan Non B3 PT PLN (Persero) Asep Saepudin.
Dalam kunjungan kerja tersebut membahas dan meninjau langsung pilot project pengolahan sampah Cilegon melalui Waste to Energy pada TPSA Bagendung menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) atau Solid Recovered Fuel (SRF) sebagai bahan campuran/cofiring batubara pada PLTU Suralaya. Selain itu juga peninjauan pemanfaatan Brine Water PLTU Suralaya dan pembahasan roadmap pemanfaatan FABA.
“Kunjungan kami kesini ingin melihat teman-teman di PLTU Suralaya bekerjasama dengan BRIN mengembangkan mini plan untuk mengolah brine water agar dapat dimanfaatkan kembali, karena merupakan sumber daya yang teriris selama ini,” ujar Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Kepresidenan Trijoko M. Solehoedin.
“Sekarang bagaimana pemerintah yakni PLN group dan IP menawarkan teknologi terapan yang bisa diimplementasikan dalam pemanfaatan brine water untuk menghasilkan garam yang bisa dimanfaatkan industri dan rumah tangga. Di 2021, lebih dari 3 juta ton per tahun konsumsi garam impor, diharapkan melalui inovasi ini beberapa hal bisa terselesaikan dengan baik,” imbuhnya.
“Sebagai upaya pemanfaatan energi terbarukan, waste to energy membantu mengatasi permasalahan sampah di Kota Cilegon. Saya berharap program ini dapat dimaksimalkan, dan kedepannya IP bisa mengajak masyarakat dengan bekerjasama bersama pemerintah setempat untuk mengumpulkan sampah agar bermanfaat bagi masyarakat melalui energi yang dihasilkan program cofiring ini,” harapnya.
Selanjutnya, GM PLTU Suralaya beserta jajaran dan tim Staf Presiden mengunjungi balai kota Cilegon membahas sinergitas pemanfaatan sampah/pilot project yang sudah berjalan dan progres dari BBJP Plan 30 Ton per day.