PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mulai bersiaga terhadap kemungkinan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto mengatakan, saat PPKM Darurat berlangsung, pemerintah masih memperbolehkan proyek-proyek infrastruktur berjalan secara normal dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan konsisten.
Terlepas dari itu, ADHI tetap mewanti-wanti dampak lanjutan dari PPKM Darurat terhadap kondisi keuangan perusahaan. Manajemen ADHI berusaha menjaga sebaik mungkin arus kas dengan tetap memonitor pembayaran piutang ADHI, khususnya dari proyek-proyek besar.
Perusahaan ini memiliki sejumlah pengeluaran tambahan saat pandemi Covid-19 seperti bantuan kepada karyawan yang terdampak Covid-19 maupun biaya preventif seperti testing, tracing, pemberian vitamin, dan lain sebagainya.
“Untuk itu, kami melakukan kebijakan pengurangan kegiatan operasional kantor dan perjalanan dinas ke luar kota dengan mengoptimalkan work from home (WFH) serta menekan biaya lainnya yang tidak berdampak signifikan terhadap bisnis ADHI,” ungkap Farid, Selasa (20/7).
Lebih lanjut, saat ini Manajemen ADHI tengah mengkaji proyeksi kinerja hingga akhir tahun dengan mempertimbangkan potensi perpanjangan PPKM Darurat.
ADHI juga mencari skenario terbaik bagi kinerja perusahaan dengan tetap mendukung kebijakan pemerintah dalam menekan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Sebagai informasi, ADHI tengah mengawal berbagai proyek penting, seperti proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek dan Jalan Tol Trans Sumatera lintas Sigli – Banda Aceh.
Hingga semester I-2021, ADHI berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 6,7 triliun atau naik 45% (yoy) secara tahunan.
Sumber KOntan, edit koranbumn