• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Sabtu, 21 Juni 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Membentengi Rupiah dari Serbuan New Normal

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

ITDC Resmikan Groundbreaking Bale Seccha dan Seccha Club: Wujudkan Destinasi Retreat dan Sport Lifestyle Berkelas Dunia di The Mandalika

BNI dan Republikorp Jalin Sinergi Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional

50 Travel Haji dan Umrah Serta Wisata Halal Siap Hadir di BSI International Expo 2025

Setelah Turki, Brazil, Argentina, kini Afrika Selatan mengalami resesi. Sementara fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. Namun, mata uang Rupiah belum mampu terlepas dari risiko pelemahan mata uang secara global. Hingga Selasa (3/9) sore, kurs referensi Jakarta Interspot Dollar Rate (JISDOR) mencatat, Rupiah melemah terhadap US Dollar level 14.840. Penguatan Dollar AS terhadap mayoritas mata uang negara berkembang dan kecemasan investor terhadap krisis ekonomi di beberapa negara berkembang masih menjadi pemicu pelemahan Rupiah.
Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makro Ekonomi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menyatakan, kondisi fundamental ekonomi Indonesia sebenarnya masih kuat, tapi tak mampu tahan dari serbuan ‘new normal’. Sebagai info, kondisi new normal terjadi ketika ekonomi AS membaik sehingga suku bunganya naik, indeks Dollar AS menguat, sehingga arus modal asing keluar dari negara berkembang kembali ke Amerika.
“Kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih kuat ketimbang Brazil, Turki, dan Argentina,” ungkap Budi Hikmat dalam keterangan pers, Rabu (5/9). Sebagai perbandingan, Brazil telah kehilangan status level investasi sejak 2015. Hal ini disebabkan karena utang valas negeri Tango ini membengkak hingga 9 kali lipat sejak 2008 hingga 2015.Di samping itu, harga minyak dunia turun di tahun 2015, menyebabkan negara penghasil minyak tersebut terpuruk dan mengalami stagflasi atau penurunan pertumbuhan ekonomi.
“Negara yang memiliki utang valas yang besar memang memiliki risiko pelemahan mata uang, apalagi jika Dollar AS menguat,” sebutnya. Begitu pun yang terjadi pada Indonesia. Namun, Budi melanjutkan, masalah Indonesia tak terletak pada besarnya jumlah utang, tapi lebih pada biaya utang. “Biaya utang Indonesia relatif lebih tinggi ketimbang Malaysia, Singapura, dan Thailand. Hal ini karena negara-negara tersebut memilliki sektor manufaktur yang lebih kuat sehingga tahan pada goncangan pasar. Solusi kita ada pada produktif dan kompetitif,” jelasnya.
Pemerintah Harus Segera Dorong Kebijakan Lanjutan
Sepanjang tahun 2018, pemerintah telah mengambil beberapa langkah kebijakan baik di moneter dan fiskal untuk membentengi Rupiah dari serbuan ‘new normal’.
Dari sisi moneter, Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas dan pasar SBN sebesar Rp 7,1 triliun. BI juga menaikkan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate sebanyak 125 basis poin (bps) menjadi 5,5%. Di kebijakan fiskal, pemerintah telah mengerem proyek infrastruktur yang memiliki komponen impor yang tinggi. Tak hanya itu, Pemerintah menetapkan defisit anggaran ditekan hingga 1,84% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019.
“Pemerintah sudah melakukan berbagai antisipasi dari segi kebijakan moneter dan fiskal. Namun, hal ini tak cukup menahan Rupiah. Jika BI kembali menaikkan suku bunga 7 Days RRR justru akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia,” papar Budi. Pasalnya, inflasi Indonesia dari Januari hingga Agustus 2018 hanya sebesar 2,13%. Sementara, Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) sebesar 5.2% tahun ini.
Adapun, ia berharap agar Pemerintah segera mendorong kebijakan-kebijakan pendukung untuk bisa menghasilkan Dollar US dan menyelamatkan Rupiah. Kebijakan tersebut di antaranya di sektor manufaktur, wisata, energi, transportasi, dan BBM. “Kebijakan pendukung harus segera dilaksanakan. Mesin penggerak Dollar harus segera bekerja. ,” tandasnya.
Ia mencontohkan, kebijakan sistem transportasi Ganjil Genap di Jakarta berhasil mengurangi penggunaan kendaraan roda empat di ibukota, sehingga arus lalu lintas lebih terkendali. Sekadar info, jumlah tambahan mobil dan motor di Indonesia telah mencapai 78 juta unit selama 10 tahun, atau melonjak 88% dibanding satu dekade lalu. Hal ini setara dengan jumlah penduduk Turki dan Jerman. “Ini merupakan kekeliruan dan berdampak pada jumlah energi yang diimpor lebih besar,” sebutnya.
Sumber Situs Web BAHANA

Previous Post

2019, BUMN Jasa Keuangan Akan Sumbang Dividen Rp 30,23 Triliun

Next Post

WORKSHOP BUMN DAN ANAK PERUSAHAAN BUMN: MERGER, AKUISISI, SPIN-OFF (DIVESTASI) DAN PENGELOLAAN HOLDING COMPANY (Dalam Perspektif Legal dan Manajemen Risiko)

Related Posts

ITDC Sedang Memproduksi Film “Akad”
Berita

ITDC Resmikan Groundbreaking Bale Seccha dan Seccha Club: Wujudkan Destinasi Retreat dan Sport Lifestyle Berkelas Dunia di The Mandalika

20 Juni 2025
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM
Berita

BNI dan Republikorp Jalin Sinergi Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional

20 Juni 2025
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru
Berita

50 Travel Haji dan Umrah Serta Wisata Halal Siap Hadir di BSI International Expo 2025

20 Juni 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

Wujud Kontribusi ke Negara, PLN Setor Rp65,59 Triliun Lewat Dividen, Pajak, dan PNBP

20 Juni 2025
Presiden Jokowi Umumkan Dua Kasus Pertama Positif Corona di Indonesia
Berita

Presiden Prabowo Subianto Berharap BUMN RI Masuk Global Fortune 500

20 Juni 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

UMKM Madu Lokal Naik Kelas! Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI

20 Juni 2025
Next Post

WORKSHOP BUMN DAN ANAK PERUSAHAAN BUMN: MERGER, AKUISISI, SPIN-OFF (DIVESTASI) DAN PENGELOLAAN HOLDING COMPANY (Dalam Perspektif Legal dan Manajemen Risiko)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020

Telkom Perkenalkan StuntingHub, Platform Solusi Pantau Cegah Stunting

17 jam ago
Menteri Perkeretaapian Bangladesh  Lakukan Kunjungan ke INKA

INKA Lanjutkan Pengiriman KRL Jabodetabek Trainset ke 2

21 jam ago
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

BNI dan Republikorp Jalin Sinergi Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional

5 jam ago
Waskita Karya Selenggarakan Sosialisasi P4GN

Waskita Karya Raih Total Kontrak Baru Rp1,4 Triliun, Selektif Pilih Proyek

1 hari ago
ITDC Sedang Memproduksi Film “Akad”
Berita

ITDC Resmikan Groundbreaking Bale Seccha dan Seccha Club: Wujudkan Destinasi Retreat dan Sport Lifestyle Berkelas Dunia di The Mandalika

by redaksi
20 Juni 2025
0

InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) hari ini, Jumat (20/6), secara resmi memulai pembangunan Bale Seccha dan Seccha Club pada seremoni...

Read more
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

BNI dan Republikorp Jalin Sinergi Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional

20 Juni 2025
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru

50 Travel Haji dan Umrah Serta Wisata Halal Siap Hadir di BSI International Expo 2025

20 Juni 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

Wujud Kontribusi ke Negara, PLN Setor Rp65,59 Triliun Lewat Dividen, Pajak, dan PNBP

20 Juni 2025
Presiden Jokowi Umumkan Dua Kasus Pertama Positif Corona di Indonesia

Presiden Prabowo Subianto Berharap BUMN RI Masuk Global Fortune 500

20 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In