Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir tengah membangun ekosistem startup atau bisnis rintisan dari tahapan ide hingga menuju aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan Kementerian BUMN sangat fokus mendorong ekosistem startup agar dapat berkembang di Indonesia. Bahkan, Kementerian BUMN mengambil peran dalam setiap tahapan bisnis rintisan.
“Kami ada urutannya, awal di ideation atau pembentukan gagasan dan early stage, membangun Indonesia Digital Tribe, melakukan engagement anak muda di seluruh indonesia tak hanya yang sudah kuliah, yang SMA juga mengenalkan dengan digital, dan seleksi memberi ide-ide digital,” jelasnya dalam acara Bisnis Indonesia Goes To Campus, Selasa (30/8/2022).
Dia melanjutkan, setelah tahapan paling awal tersebut, Kementerian BUMN membentuk startup day yang baru saja dirilis dan akan dilaksanakan pada September 2022.
Startup day tersebut akan memfasilitasi perusahaan yang sedang berada pada level seed stage atau early stage. Melalui program tersbeut para perusahaan rintisan tersebut akan mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan skala bisnisnya.
“Akan dilakukan edukasi dan diberdayakan, kalau bagus akan berikan modal awal berupa angle investor dalam angka US$200.000-US$100.000 angkanya tidak kecil juga, sudah lumayan besar. Sudah mulai fase yang mulai serius,” paparnya.
Setelah itu, pada fase bertumbuh atau growth stage, BUMN akan memfasilitasinya melalui 5 perusahaan modal ventura atau venture capital. Kelima perusahaan itu merupakan cucu usaha dari perusahaan BUMN di Indonesia.
Adapun, kelima ventura kapital BUMN ini yakni BRI Ventures, Mandiri Capital, MDI Ventures, TMI Ventures, dan BNI Ventures.
Menurutnya, perusahan modal ventura milik BUMN ini berperan layaknya Palo Alto di Silicon Valley yang merupakan ekosistem yang dibangun oleh para pemodal.
“Ada orang-orang melakukan talent scouting dan pendanaan, di Indonesia dunia venture capital mulai berkembang, dan BUMN merupakan pemain besar, yang melakukan talent scouting, incubating, dan memberikan pendanaan sampai mendorong mereka masuk ke market IPO,” urainya.
Dia melanjutkan ekosistem tersebut sejatinya sudah mulai terbangun di Indonesia terutama di DKI Jakarta.
“Dengan begitu, selama idenya baik, bisnis modelnya berjalan dan berkelanjutan sudah pasti [startup] mendapatkan pendanaan,” terangnya.
Kemudian, di level terakhir, fase ekspansi, BUMN tengah membentuk Merah Putih Fund. Dia mengatakan, Merah Putih Fund dalam waktu dekat bakal dirilis dan sudah mendapatkan izin OJK.
“Fund yang nanti untuk perusahaan later stage yang mau IPO, istilah venture itu soon to be unicorn atau Soonicorn, seperti Bukalapak, GOTO, IPO mungkin sebelumnya, 2 tahun sebelum IPO di seri C atau D kita masuk untuk mendanai,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn