Pasca merger, Pelindo mulai merasakan transformasi yang signifikan, hal ini ditandai dengan adanya peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah Pelabuhan, hal ini antara lain disebabkan oleh standardisasi pelayanan.
“Penggabungan BUMN Kepelabuhanan merupakan amanah Presiden RI sekaligus menjadi penggerak untuk mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Saya akan terus mendorong Pelindo menjadi Pelabuhan dengan kinerja kelas dunia dan membawa arus pertumbuhan perekonomian Indonesia yang maju, makmur dan mendunia,” ujar Menteri BUMN, Erick Thohir pada sambutannya pada peluncuran buku “Menuju Satu BUMN Pelabuhan”.
Adapun buku “Menuju Satu BUMN Pelabuhan” ini mendokumentasikan secara lengkap terkait proses perjalanan merger Pelindo mulai dari sisi strategis, bisnis, SDM dan hukum, hingga keuangan. “Buku Menuju Satu BUMN Pelabuhan menyajikan dokumentasi, pembelajaran dan praktik terbaik dari proses merger Pelindo yang sangat bersejarah,” tambah Erick.
“Bagi kami di Kementerian BUMN, buku ini tentunya akan sangat penting dan bermanfaat. Merger Pelindo memang bukan merger BUMN yang pertama, sudah ada beberapa sebelumnya, namun yang dituliskan bagaimana prosesnya dari awal sampai akhir Pelindo adalah yang pertama,” ujar Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik, Desty Arlaini.
“Kami berterima kasih untuk para narasumber yang telah memberikan informasinya selama penyusunan buku ini, kami yakin apa yang disampaikan sesuai dengan fakta yang terjadi. Semoga buku ini akan menjadi pembelajaran bagi generasi penerus, bagi teman-teman Pelindo maupun BUMN lainnya,” tutup Arif.