Lima (5) Industri Pertahanan DEFEND ID untuk yang pertama kalinya setelah pembentukan holding melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan bersama, yakni PT Len Industri (Persero) selaku induk holding, PT Dahana, PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia di Hotel Shangri-La, Jakarta (29/06).
PT Len Industri menyampaikan Laporan Kinerja Usaha Tahun Buku 2021 kepada Kementerian BUMN (KBUMN). RUPS dipimpin oleh Asisten Deputi Industri Manufaktur KBUMN Liliek Mayasari selaku perwakilan pemegang saham.
Perdana, Lima Industri Pertahanan DEFEND ID Laksanakan RUPST Bersama Tahun Buku 2021
Laporan tersebut merupakan konsolidasi Len dan 4 anak usahanya (PT Eltran Indonesia, PT Surya Energi Indotama, PT Len Railway Systems dan PT Len Telekomunikasi Indonesia) karena DEFEND ID baru resmi dibentuk per 2 Maret 2022.
Di tahun buku 2021, Len berhasil meraup pendapatan usaha sebanyak Rp4,78 triliun atau naik 57% dari tahun sebelumnya, atau 98% dari target di awal tahun. Pendapatan 2021 berasal dari lini bisnis elektronika pertahanan 21%, ICT 27%, transportasi perkeretaapian 27%, dan renewable energy 24%. Sementara itu, EBITDA dan laba bersih tahun buku 2021 tercatat sebesar Rp261 miliar dan Rp36,1 miliar.
Direktur Utama PT Len Industri, Bobby Rasyidin mengatakan, “Kinerja tahun 2021 dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain wabah covid yang mengakibatkan refocusing dan realokasi APBN 2021, mobilitas barang dan tenaga kerja menjadi terhambat, lockdown di negara tujuan ekspor, serta persaingan dalam bisnis pertahanan yang semakin terbuka dari luar negeri. Kinerja juga dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan dalam hal kurangnya modal kerja.”
Pencapaian tahun 2021 mendapat apresiasi dari pemegang saham yang disampaikan oleh pimpinan RUPS, Liliek Mayasari. Secara umum, Len mampu meningkatkan pendapatan usaha, EBITDA, CFO, dan laba bersih tahun 2021, setelah sebelumnya merugi di tahun 2020.
Komisaris Utama Len, M. Herindra juga menyampaikan apresiasi, dukungan dan sarannya sebagai bentuk pengawasan dewan komisaris. “Saya mengapresiasi kinerja seluruh jajaran direksi dan manajemen Len, atas kinerjanya yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Len di tahun 2021 telah berhasil menekan beban usaha dan meningkatkan laba usaha perusahaan.”
Di akhir tahun 2021, Len juga berhasil mengantongi kontrak on-hand total senilai Rp10,27 triliun atau naik 39% dari tahun sebelumnya. Angka ini berasal dari kontrak baru di sepanjang tahun 2021 sebesar Rp5,9 triliun dan carry-over dari tahun sebelumnya Rp4,3 triliun (multiyears project).
Total perolehan kontrak tersebut mencapai 99% dari RKAP 2021, di mana kontrak terbesar berasal dari Lini Bisnis Elektronika Pertahanan sebesar 39% atau Rp3,95 triliun.
Herindra juga menyampaikan beberapa hal strategis yang harus dilakukan agar kinerja semakin baik. Antara lain pengembangan potensi selain bisnis railway transportation, efisiensi pelaksanaan proyek, serta agar seluruh insan Len dapat memberikan usaha terbaik dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Lima (5) Indhan Bukukan Pendapatan Rp15,97 Triliun di Tahun Buku 2021
PT DI, PT PAL, PT Pindad dan PT Dahana secara maraton juga melaporkan Kinerja Usaha Tahun Buku 2021 kepada KBUMN selaku pemegang saham Seri A dan PT Len Industri selaku pemegang saham Seri B di mana RUPS dipimpin oleh Bobby Rasyidin.
Secara umum, keempat anggota DEFEND ID dan Len mampu meraup kinerja positif dengan mencetak pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp15,97 triliun, EBITDA konsolidasi sebesar Rp1,49 triliun, laba tahun berjalan konsolidasi sebesar Rp36 miliar, dan jumlah aset konsolidasi sebesar Rp40,96 triliun.
Holding DEFEND ID secara keseluruhan juga mampu meraup pundi-pindi kotrak baru sepanjang 2021 sebesar Rp23,47 triliun. (**)