PKT sebagai pelopor transformasi hijau industri petrokimia Tanah Air, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Bontang, Kalimantan Timur. Hal ini sebagai langkah inisiatif menjadi salah satu wujud komitmen PKT dalam mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 32,50% pada 2030 mendatang.
PLTS sendiri sudah mulai dibangun sejak Mei 2021, sebagai upaya PKT mewujudkan transformasi hijau, dengan salah satu strategi menambah komposisi bauran energi listrik dari energi baru terbarukan (EBT), diharapkan mampu mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission di 2060. Sebelumnya, PKT telah mengganti sepeda motor operasional dengan motor listrik dan kedepannya akan mencakup bis dan kendaraan lainnya.
Dengan adanya pemasangan PLTS ini, nantinya akan mampu mengurangi konsumsi listrik dari perusahaan dengan rata-rata sekitar 139.000 KWh per bulan. Selain itu, jumlah produksi energi tersebut mampu menekan buangan gas limbah (CO2 Avoided) mencapai total 468,26 ton, atau setara penggunaan batubara (Standard Coal Saved) yang tadinya digunakan pada pembangkit listrik konvensional hingga sebesar 394,34 ton.
Ke depannya, PKT akan terus fokus dalam menghadirkan strategi dan terobosan terbaik guna menjadi pionir dalam transformasi industri petrokimia yang lebih hijau, juga untuk meningkatkan efisiensi energi secara menyeluruh. Dan yang paling penting, PKT juga akan terus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli kepada lingkungan.