Meningkatnya minat masyarakat dalam berinvestasi memberikan angin segar bagi perbankan. Terlihat dari himpunan dana kelolaan atau asset under management (AUM) bisnis wealth management perbankan makin menggendut.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya berhasil mencatat dana kelolaan sebesar Rp 232 triliun sepanjang 2021. Dana ini merupakan himpunan dana nasabah tajir yang terdiri dari produk banking maupun produk investasi sepanjang tahun lalu.
“Di samping itu, fee based income atau pendapatan berbasis komisi wealth management Bank Mandiri juga tumbuh signifikan mencapai 32% secara YoY. Melihat kondisi perekonomian yang terus tumbuh positif, wealth management Bank Mandiri memproyeksi pertumbuhan dana kelolaan dan jumlah nasabah yang berada di kisaran single digit pada 2022,” ujar Rudi
Bank Mandiri akan lebih memfokuskan pada peningkatan transaksi dan dana kelolaan pada reksadana khususnya reksadana saham dan pendapatan tetap. Optimisme pada reksadana saham sejalan dengan pemulihan ekonomi di tahun 2022 yang tentunya akan berdampak pada peningkatan laba emiten di bursa.
“Sedangkan reksadana pendapatan tetap merupakan penyeimbang dalam portofolio nasabah, khususnya untuk reksadana pendapatan tetap dengan fitur pembagian dividen. Produk reksadana jenis ini masih diminati sekaligus mengakomodir kebutuhan cash flow bulanan nasabah,” jelasnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn