PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencetak kinerja memuaskan di tahun lalu. Perbankan pelat merah ini membukukan pendapatan non bunga sebesar Rp 32,4 triliun sepanjang 2021, atau tumbuh 14% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 28,43 triliun.
Berdasarkan materi paparan kinerja BRI tahun 2021 yang dikutip Senin (7/2), pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) menyumbang Rp 16,54 triliun terhadap total pendapatan non bunga. FBI ini tumbuh 9% secara year on year (YoY) dari Rp 15,183 triliun pada 2020.
Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, sebagai strategi untuk menjaga bottom line, perseroan akan meningkatkan perolehan pendapatan yang bersumber dari aktivitas berbasis transaksi sebagai fee income.
Sebagai bank dengan customer base terbesar, lanjutnya, BRI berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas saluran distribusi baik secara jumlah, jenis layanan yang dapat dinikmati nasabah, maupun reliabilitas-nya untuk mendorong transaksi melalui e-channel & e- banking.
Adapun fee based income BRI di tahun lalu ditopang pendapatan dari asuransi naik 71,3% jadi Rp 780 miliar, administrasi kredit yang naik 16,9% YoY menjadi Rp 1,78 triliun, e-channel yang mencapai Rp 6,89 triliun atau naik 8,1%YoY, fee dari administrasi deposito sebesar Rp 4,376 triliun atau naik 4,8% YoY,
Lalu fee dari non e-channel naik 10,3%jadi Rp 319 miliar. Sedangkan pendapatan dari trade finance dan bisnis internasional turun 7,8% dari 1,73 triliun jadi Rp 1,593 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn