Dalam rangka efisiensi produksi Migas di industri hulu Migas nasional, PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerjasama dengan SKK Migas mengimplementasikan program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kerjasama ini bertujuan untuk mewujudkan produksi migas satu juta barel pada tahun 2030. Di samping itu, implementasi program TKDN turut menghasilkan penghematan sebesar Rp 3,5 triliun dalam lima tahun ke depan.
Selain aspek biaya, verifikasi TKDN akan memberikan manfaat untuk melakukan monitoring WP&B, validitas database, verifikasi penyusun nilai TKDN lebih akurat. “Kami berpengalaman melakukan Verifikasi TKDN dengan berbagai instansi dan perusahaan di Indonesia, ujar Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero), Dian M.Noer.
Ia menambahkan bahwa assessor yang dimiliki PT Surveyor Indonesia (Persero) sebagai pelaksana verifikasi TKDN merupakan tenaga ahli terlatih dan berpengalaman dengan latar belakang dari berbagai disiplin keilmuan.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai langkah efisiensi agar industri hulu migas nasional semakin efisien dan bergairah untuk melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan produksinya.
Sejak tahun 2014, SKK Migas berhasil menjaga TKDN diatas 55% dan di tahun 2019 mencapai 61% dari total nilai pengadaan US$ 5,256 milyar atau mencapai US$ 1,964 miliar.
Sumber Surveyor Indonesia, edit koranbumn