Merebaknya virus corona di Indonesia turut mempengaruhi perusahaan yang bergerak di bisnis jalan tol. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) misalnya, mencatatkan penurunan lalu lintas sejak pertengahan Maret 2020.
Corporate Secretary Jasa Marga Mohamad Agus Setiawan mengatakan, saat ini, penurunan lalu lintas di jalan tol kelolaan Jasa Marga sudah di atas 30%.
Ruas jalan tol yang mengalami penurunan lalu lintas terbesar adalah Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo, Jalan Tol Bali Mandara, dan Jalan Tol Kunciran-Serpong di Jakarta Outer Ring Road (JORR).
“Penurunan lalu lintas telah memberikan tekanan pada kinerja perusahaan di akhir triwulan I-2020 ini,” ucap Agus
Alhasil, penurunan lalu lintas yang berakibat pada pendapatan tol membuat Jasa Marga harus mengkaji kembali struktur dan anggaran biaya perusahaan.
Selain itu, Jasa Marga juga perlu melakukan efisiensi di seluruh lini. “Semua dilakukan dengan tetap mempertahankan aspek keselamatan lalu lintas,” kata Agus.
Dihubungi secara terpisah, Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menuturkan, besaran penurunan pendapatan JSMR tidak jauh berbeda dengan persentase penurunan lalu lintas.
Meskipun begitu, ia belum bisa memperhitungkan seberapa signifikan dampak penurunan ini terhadap kinerja Jasa Marga sepanjang tahun 2020.
Untuk menjaga kinerja perusahaan, pihaknya akan melakukan efisiensi dari segi operational expenditure maupun capital expenditure (capex). “Pada saat yang sama, kami juga akan memperbaiki likuiditas,” ungkap Eka.
Oleh sebab itu, menurut dia, pengerjaan proyek-proyek konstruksi Jasa Marga saat ini tetap berlanjut namun agak terbatas.
Sumber Kontan, edit koranbumn