Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah masih mengevaluasi kembali keputusan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) pada tahun ini.
Dia mengatakan ada 3 BUMN yang akan mendapat PMN, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) sebesar Rp3 triliun, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Rp7,5 triliun, dan BTN
“BTN masih perlu dievaluasi lagi. Ada beberapa yang memang ini lagi dievaluasi lagi. Ini kan rapat komite privatisasi BUMN,” katanya di kompleks Kemenko Perekonomian, Rabu (10/8/2022).
Dia mengatakan ada beberapa tahap yang lalu dilalui sebelum pencairan. Menurutnya, pencairan PMN perlu peraturan pemerintah (PP) yang akan diselesaikan dalam waktu dekat.
Menurutnya, PMN untuk Garuda dan Waskita sudah disetujui pemerintah. Namun, Susiwijono mengatakan PMN untuk BTN belum disepakati.
“Hari ini kebetulan bahas 3. Garuda dan Waskita Karya sudah disetujui, yang BTN perlu didadalami lagi angkanya,” imbuhnya.
Sebelumnya, DPR RI merestui pemerintah mengucurkan right issue Rp2,98 triliun untuk BTN. Dengan mengacu pada pagu PMN tersebut, maka nilai penerbitan saham baru atau rights issue emiten dengan ticker BBTN diperkirakan mencapai Rp4,96 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan penambahan modal ini meningkatkan kemampuan perseroan untuk menyalurkan kredit sehingga dapat menekan angka backlog perumahan, terutama di segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Tambahan PMN akan menambah kecepatan kami menyalurkan pembiayaan. Kalau tanpa PMN tetap bisa ekspansi tetapi akan lebih lambat,” ujar Haru.
Sumber Bisnis, edit koranbumn