WIKA menutup kegiatan Annual Meeting IMF & World Bank 2018 dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang Pengembangan Infrastruktur Fasilitas Produksi (Smelter) Timah di Nigeria antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau yang lebih dikenal dengan Indonesia Eximbank (IEB) dan PT Timah Tbk. di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10). Acara penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Operasi III WIKA Destiawan Soewardjono, Executive Director IEB Sinthya Roesly dan Director Business Development and Commerce Timah Trenggono Sutioso serta disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian Alphyanto Ruddyard dan Para Menteri dari Negara Afrika. Turut hadir juga dalam acara tersebut Direktur Keuangan WIKA A.N.S. Kosasih.
Dalam nota kesepahaman tersebut WIKA akan ditunjuk sebagai kontraktor untuk mengerjakan pembangunan sarana dan prasarana operasi produksi timah termasuk infrastruktur pengolahan, peleburan dan/atau pemurnian di Nigeria.
Dalam pelaksanaannya IEB akan mendukung pembiayaan kepada WIKA dan Timah dalam bentuk kredit investasi ekspor dan/atau modal kerja ekspor.
Terkait hal tersebut Timah sendiri berencana untuk melakukan investasi dengan membentuk badan usaha joint venture dengan Topwide Ventures Limited di Republik Federasi Nigeria yang akan memiliki dan mengelola eksplorasi, operasi penambangan, pemrosesan dan pemurnian, pengangkutan, penjualan serta pemasaran timah dan mineral turunan yang berada di Nigeria. “MoU ini merupakan salah satu upaya realisasi strategi korporasi dalam mengembangkan pasar EPC di luar negeri, selanjutnya WIKA akan menyampaikan proposal teknis dan biaya proyek,” kata Destiawan.
Sumber In ptwijayakarya