PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengakui peningkatan aset cukup signifikan dengan integrasi holding ultra mikro.
Aksi korporasi ini nantinya akan berdampak kepada laporan keuangan konsolidasian BRI pada tanggal 31 Maret 2021, di antaranya total aset BRI meningkat dari Rp1.411 triliun menjadi Rp1.515 triliun, total liabilitas meningkat dari Rp1.216 triliun menjadi Rp1.289 triliun, dan laba bersih meningkat dari Rp7 triliun menjadi Rp8 triliun.
“Aksi korporasi ini nantinya akan berdampak kepada laporan keuangan konsolidasian BRI pada tanggal 31 Maret 2021, di antaranya total aset BRI meningkat Rp1.515 triliun,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers, Kamis (22/7/2021).
Kendati demikian, Sunarso memastikan Holding Ultra Mikro akan tetap mendorong kinerja Pegadaian dan PNM lebih kuat dalam peran pemberdayaan dan pembiayaan di sektor mikro
PNM akan berperan di fase empowerment. Pinjaman kelompok yang disalurkan PNM selain bernilai sebagai pembiayaan, juga berfungsi dalam pemberian asistensi dan peningkatan kapabilitas.
Kemudian, di fase integration, BRI dan Pegadaian dapat membantu pelaku usaha di segmen tersebut dengan berbagai produk gadai maupun KUR.
Selanjutnya, pada tahap terakhir adalah pada fase upgrade, Holding Ultra Mikro memungkinkan pelaku usaha ultra mikro naik kelas menjadi nasabah Mikro BRI yang berbasis komersial.
“Proses dimaksud akan terjadi dalam satu ekosistem sehingga lebih efektif dan efisien. Pelaku UMKM akan mendapat manfaat dan nilai lebih baik dengan holding,” tambah Sunarso.
Sumber Bisnis, edit koranbumn