PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mampu menekan risiko kredit. Hal ini tercermin dari penurunan rasio kredit yang disalurkan kepada nasabah, atau disebut dengan loan at risk (LAR).
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin bilang, LAR Bank Mandiri menunjukkan perbaikan dari 21,19% di Juni 2021 menjadi 20,26% di September 2021.
Dengan realisasi itu, Bank Mandiri makin yakin risiko kredit bisa terjaga pada tahun depan. Terlebih, bank melihat situasi perekonomian tahun depan mulai berangsur pulih mendekati kendaan normal.
“Kami memproyeksikan LAR akan terus mengalami perbaikan. Proyeksi kami menunjukkan total LAR, terkasuk dampak Covid-19 akan membaik dan mencapai kisaran 15% – 16% pada tahun 2022,” kata Siddik.
Berbagai strategi telah dipersiapkan Bank Mandiri agar rasio LAR tetap aman. Diantaranya, melakukan monitoring dan perbaikan kualitas kredit hasil restrukturisasi akibat Covid-19. Dengan begitu, rasio kredit macet (NPL) juga ikut susut.
Tak hanya itu, bank pelat merah ini juga melakukan proses penyehatan terhadap debitur – debitur hasil restrukturisasi. Ia berharap, debitur bisa kembali membayarkan kredit secara normal.
“Selain itu, Bank Mandiri akan fokus menyalurkan kredit ke sektor-sektor ekonomi yang prospektif dan memiliki waktu pemulihan yang cepat sehingga mendorong pertumbuhan kredit yang lebih tinggi,” terangnya
Sumber Kontan, Edit koranbumn