Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar menyatakan Bank Mayora akan beroprasi sebagai bank digital pada awal 2023, ketika fundamental anak usaha tersebut sudah siap.
“Bank Mayora akan berjalan sebagai bank digital pada kuartal pertama tahun depan. Mudah-mudahan ini bisa lebih cepat,” ujar Royke dalam konferensi pers pada Jumat (29/7).
Royke menyampaikan bahwa saat ini Bank Mayora sudah menjadi anak usaha dari emiten bank berkode saham BBNI tersebut. Meski demikian, kegiatan operasional dari Bank Mayora masih berjalan normal dan belum bertransformasi menjadi bank digital.
Dia menambahkan BNI masih dalam proses menyiapkan beberapa hal terkait pengembangan bisnis Bank Mayora ke depan, mulai dari membangun branding hingga core banking.
“Jadi, kami saat ini sedang membangung platform digital. Tentunya ini sudah melibatkan Sea Limited sebagai partner teknologi,” tutur Royke.
Menurutnya, BNI akan mengembangkan fitur terkait dengan segmentasi pasar yang akan dibidik oleh Bank Mayora, yakni usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), beserta pengembangan ekosistem hingga model bisnis dari bank digital tersebut.
Sebagai catatan, BNI resmi mengambil alih 63,92 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor di PT Bank Mayora dan pembelian saham lama milik International Finance Corporation (IFC) pada pertengahan Mei 2022.
Dengan pengambilalihan itu, BNI kini memegang sebanyak 1.198 229 838 saham Bank Mayora sekaligus sebagai pemegang saham pengendali. Dalam fakta material akuisisi BNI, tidak disebutkan nilai dari akuisisi tersebut.
Sumber Bisnis, edit koranbumn